Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Aksi seragam hitam di perbatasan

Pemerintah muangthai melakukan operasi pemberantasan narkotik di daerah segitiga emas. sudah puluhan terhukum perkara narkotik dihukum mati. ladang opium dibumihanguskan. jaringan narkotik dihancurkan.

24 Maret 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DAERAH Segi Tiga Emas masih tetap mengancam dunia. Karena kawasan pegunungan di perbatasan Muangthai, Burma, dan Laos itu masih merupakan daerah penghasil opium paling produktif di seantero jagat. Karena itu pula Pemerintah Muangthai bertekad mengganyang perdagangan opium, yang masih bersimaharajalela di Negara Gajah Putih tersebut, sampai ke akar-akarnya. Pada 1989, dalam taksiran Pemerintah Muangthai, daerah Segi Tiga Emas menghasilkan 1.200 ton opium. Tahun ini diperkirakan mencapai 1.730 ton. Rinciannya: dari kawasan perbatasan Burma sebanyak 1.400 ton, Laos 300 ton, dan Muangthai 30 ton. Meski ladang opium di Muangthai sudah makin ciut, toh Negeri Gajah Putih itu tetap jadi daerah transit narkotik yang sibuk. Hampir tiap hari barang terlarang itu diselundupkan jaringan pengedar opium ke Muangthai melalui daerah sepanjang Sungai Mekong. Tak heran bila pasukan pemberantas narkotik Muangthai, yang dipimpin Jenderal Chavalit Yadmani, harus siaga selama 24 jam. Karena perintah operasi bisa turun mendadak. Sejak Yadmani memegang komando pasukan pemberantas narkotik beberapa tahun lalu, jaringan pengedar narkotik keder juga terhadap sepak terjang pasukan berseragam hitam tersebut. Tak terhitung kali anak buah Yadmani berhasil mematahkan upaya penyelundupan narkotik ke Muangthai, membumihanguskan ladang opium di daerah Segi Tiga Emas, serta menggagalkan pengiriman barang haram itu ke Eropa dan Amerika Serikat. Upaya lain yang dilakukan Pemerintah Muangthai dalam membasmi jaringan pengedar opium adalah menjatuhkan hukuman yang berat terhadap penghasil, pengedar, maupun pemakai narkotik. Sudah puluhan terhukum perkara narkotik yang menemui ajalnya di depan regu tembak. Operasi pemberantasan ladang-ladang opium di Muangthai ternyata menimbulkan dampak berat juga, terutama untuk penduduk suku terasing di daerah perbatasan Segi Tiga Emas. Mereka menanam dan memakan tanaman memabukkan itu sudah sejak dari nenek moyang mereka. Kalau ladang mereka dibakar, berarti hilang pula sumber penghidupan mereka. Maka, Pemerintah Muangthai terpaksa mengalokasikan dana cukup besar untuk pengadaan sarana pertanian, kesehatan, dan pendidikan bagi petani tradisional itu sebagai "ganti rugi" atas pembabatan ladang opium mereka. Burhan Piliang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus