Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Dongeng dari Stars Hollow

3 Desember 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gilmore Girls (Musim Tayang 1 sampai 7) Kreator: Amy Sherman-Palladino Sutradara: Lesli Linka Glatter, Arlene Sanford, Daniel Palladino Pemain: Lauren Graham, Alexis Bledel, Kelly Bishop, Melissa McCarthy, Keiko Agena, Edward Herrmann, Yanic Truesdale, Scott Patterson Produksi: Warner Bros

Inilah serial favorit sepanjang masa. Bersama serial komedi romantik Friends yang berhasil mencapai 10 musim tayang, Gilmore Girls memang menjadi bagian dari kehidupan kita terutama karena keunikannya. Kisahnya berpusat pada hubungan seorang single mother, Lorelai Gilmore, 32 tahun, dengan putrinya, Rory, 16 tahun. Yeah, beda usia mereka sebegitu dekat karena Lorelai hamil di luar nikah pada usia 16 tahun dan menolak menikah dengan sang pacar. Tapi serial ini bukan sebuah opera sabun yang memompa air mata. Bahkan setiap episode jarang menampilkan peristiwa besar yang dramatik. Keseharian Lorelai dan Rory di sebuah desa fiktif bernama Stars Hollow di Connecticut yang cuma terdiri atas 9.000 penduduk yang sangat ramah, peduli, dan sayang pada nasib setiap anggota Stars Hollow.

Seri ini dibuka dengan diterimanya Rory, sang bintang di sekolahnya, di Chilton Academy, sebuah SMA elite yang akan melicinkan cita-citanya menempuh pendidikan di Harvard University. Celakanya, sang ibu, yang sehari-hari bekerja sebagai manajer Independence Inn, sebuah hotel kecil di desa kecil itu, tak mampu membayar uang masuk sekolah. Apa boleh buat, dia harus menelan ego dan meminjam uang kepada orang tuanya yang kaya raya, Emily dan Richard Gilmore, yang memiliki hubungan buruk dengan dirinya. Komplikasi hubungan antara Lorelai dan orang tuanya ditambah dengan problem cintanya; Luke Danes (Scott Patterson), pemilik warung yang menyimpan cinta sejak lama; Rory yang menjadi rebutan antara Dean, anak SMA yang jangkung, tampan, dan baik hati, dan Jess (Milo Ventimiglia), anak badung, tengil, tapi fanatik buku seperti Rory.

Keistimewaan seri ini adalah setiap karakter yang unik (cenderung aneh), dialog yang diucapkan dengan cepat (cenderung seperti terburu-buru), dengan referensi yang kaya dengan pengetahuan sastra dan film (Rory digambarkan sebagai anak yang sangat gemar membaca), problem romantika antartokoh yang meyakinkan, tidak berlebihan, dan, karena itu, membuat kita kecanduan berulang-ulang menyaksikan DVD serial ini.

Seperti korban sukses serial umumnya, Gilmore Girls mengalami ”krisis” ketika kreator pasangan Amy Sherman-Palladino dan suaminya, sutradara Daniel Palladino, memutuskan keluar dari produksi ini karena tuntutan mereka terhadap produser tidak dikabulkan. Musim tayang ketujuh diteruskan oleh tim kreatif yang berbeda yang menyebabkan jalan cerita dan dialognya kalah tangkas dan kalah seru dibandingkan dengan enam musim tayang sebelumnya. Para penggemar Gilmore Girls merasakan perbedaan ini dan memprotes keras. Jelas pemilik ide dan penulis skenario memang inti dari kesuksesan sebuah serial.

Leila S. Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus