Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Foto pasar

Agenda pertunjukan konser jazz kelompok sergical funk, pameran foto, pementasan musik, nyanyian dan puisi, ceramah prof. dr.edi sedyawati, pameran lukisan eddie hara, dan pameran arsip bahasa melayu.

28 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Empat puluh buah foto tentang kehidupan pasar tradisional akan dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta, tanggal 26 sampai 29 Agustus 1993. Foto-foto tersebut adalah karya mahasiswa Jurusan Antropologi Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, antara lain, Riadlo Ruswanto, Agus R.S. Suparto, Lanny Susanti, dan Titit Kusrini. Pameran etnofotografi itu merupakan ''oleh-oleh'' dari penelitian yang dilakukan ketujuh mahasiswa itu selama setahun. Mereka mengamati kegiatan dan interaksi masyarakat di Pasar Jangkang, Ngemplak, Kabupaten Sleman. Jazz di Erasmus Huis Enam pemusik dari kelompok Sergical Funk akan tampil dalam Konser Jazz di Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda, 24 Agustus, pukul 19.30 WIB. Musik Sergical Funk banyak diilhami oleh jazz dance, yaitu irama latin pengiring tarian atau funk beat dengan improvisasi bebas. Pemegang saksofon, Serge Metz, adalah pendiri kelompok ini. Julia Purimahuwa, vokalis dalam konser ini, telah dikenal aktif mengiringi berbagai kelompok musik jazz, antara lain Hark the Voice dan Arthur Ebeling. Tontonan di Erasmus Huis, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta ini tidak memungut bayaran. Musik dan Puisi Islami Suara musik, nyanyian, dan puisi akan berbaur menjadi satu pada 29 dan 30 Agustus mendatang di Gedung Kesenian Jakarta. Di bawah judul ''Musik dan Puisi Islami'', berbagai tokoh akan menunjukkan kebolehannya. Di bagian vokal akan tampil, antara lain, Pranawengrum Katamsi dan Ratna Kusumaningrum. Sementara itu, Ananda Sukarlan, Rubi Pertama, Kompiang Raka, dan kawan- kawan akan mendukung musik di bawah pimpinan Trisutji Kamal. Lalu, Neno Warisman dan Pertiwi Hasan akan membacakan sejumlah puisi. Pertunjukan dimulai pukul 20.00. Masa Depan Kesenian Prof. Dr. Edi Sedyawati, Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, akan berceramah di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 24 Agustus 1993. Bekas penari (19561989) yang banyak menulis artikel tari ini akan berbicara mengenai ''Perkiraan Masa Depan Kesenian Indonesia''. Kesenian yang dibicarakan di sini dalam arti luas, mulai tari, musik, sastra, sampai film. Dalam ceramahnya, guru besar fakultas sastra itu akan menyinggung kemungkinan ide-ide, perlambangan, dan permasalahan yang bisa digarap seniman. Edi Sedyawati juga akan membicarakan bekal teknik yang dapat dipilih, digunakan, dan dikembangkan para seniman. Ia yakin bahwa pengaruh globalisasi tidak akan menghilangkan jati diri manusia sebagai seniman maupun sebagai kelompok bangsa. Eddie Hara lagi Ketika tinggal di California Selatan, dua tahun lalu, Pelukis Eddie Hara, 36 tahun, terobsesi pada penghuni Samudra Pasifik: hiu, berbagai jenis ikan lainnya, kura-kura, dan sebagainya. Namun, bentuk mahkluk air itu dideformasikan menjadi bentuk- bentuk yang aneh dalam kanvasnya. Koleksi itu kemudian diberinya nama Pacifico Weirdo. Koleksi Pacifico Weirdo (bagian pertama) ini pernah dipamerkan Eddie di Haarlem, Belanda, April lalu. Pengembangan berikutnya, Pacifico WeirdoVibration from Beyond the Pacific Rim (bagian kedua) akan dipamerkan di C-Line Gallery, Jalan Lobak IV/7, Kebayoran Baru, Jakarta, mulai tanggal 27 Agustus sampai 28 September 1993. Bahasa Melayu Ini pameran yang tergolong amat langka. Lembaga Arsip Nasional menyelenggarakan Pameran Arsip Bahasa Melayu sebagai Bahasa Resmi dan Diplomasi. Di ruang pamer di Jalan Ampera Raya, Cilandak, Jakarta Selatan itu pengunjung dapat menyaksikan surat-surat perjanjian berbagai kerajaan Nusantara dengan Belanda maupun Inggris. Surat perjanjian tersebut dirumuskan dalam dua bahasa: bahasa Melayu dan bahasa Eropa. ''Pameran ini dapat dijadikan sumber penelitian kebahasaan,'' kata Kepala Arsip Nasional, Dr. Noerhadi Magetsari. Umpamanya fakta bahwa bahasa Melayu sejak berabad-abad lalu telah dipergunakan sebagai bahasa resmi, diplomasi, dan hukum antarnegara. Dokumen-dokumen penting ini dipamerkan 19 Agustus sampai 31 Agustus 1993.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus