Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Hari Ini 22 Maret, Grup Band Gigi Berdiri 27 Tahun Lalu dan Kisah Ganti Formasi

Pada 22 Maret 1994, grup band GIGI terbentuk. Selama 27 tahun usianya telah mencetak labum dan single laris. Ini perjalannnya gonta ganti formasi.

22 Maret 2021 | 09.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Band GIGI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Band Gigi yang dibentuk pada 22 Maret 1994 lalu. Dalam musiknya band asal Bandung ini mengusung genre Pop, Pop Rock, hingga Progressive Rock. Untuk penamaan Gigi dikarenakan para personilnya tertawa lebar ketika mengomentari nama ‘Orang Utan’ yang akan digunkan sebagai nama bandnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada awalnya Gigi terbentuk ketika Dewa Budjana, atau yang akrab disapa Dewa Budjana, masih menjadi session player pada tahun 1990-1992. Nongkrong dan jamming di studio musik sudah menjadi kegiatan yang dilakukan anak band kala itu. Dewa pun juga melakukan hal tersebut, keliling dari studio satu ke studio lainnya. Hal inilah yang menemukannya dengan Thomas Ramadhan dan Ronald Fristianto, hingga membentuk grup Band GIGI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laman resmi GIGI, gigibandofficial.com, Dewa mengatakan, "Dulu gue session player dari sebelum tahun ’90 hingga ‘92, jadi nongkrongnya di studio-studio. Di situ ketemu Pay, yang juga di Slank. Nah, dia bikin proyek yang drummer-nya Ronald dan bassisnya Thomas. Dia mengompori pertama: ‘Eh, elo kenapa nggak bikin band saja?’ Kan band gue dulu, Spirit, sudah nggak ada. ‘Gue ada drummer sama bassis nih.’ Akhirnya gue pikir, biar nggak jadi session player terus, ya sudah, gue bikin band itu. Akhirnya jadi Gigi."

Selain itu, Dewa yang ingin membentuk band dengan format 2 gitaris, Hal ini yang membuatnya menggaet Aria Baron sebagai partnernya. Tak lama setelah itu, Baron mengabari Armand Maulana untuk menjadi vokalis band ini.

Armand yang awalnya membuat album solo, namun tidak laku di pasaran,  ia ditawari produser eksekutifnya untuk membuat band. Hal ini dikarenakan karakter Armand yang cocok apabila dileburkan dalam sebuah band.

Baca: Rayakan Ulang Tahun ke-26 Band Gigi Akan Rilis Lagu Baru

“Tiba-tiba gue menelepon Baron, dan dia ngomong, ‘Gue mau bikin band, Mand. Vokalisnya belum ada.’ Itu anak-anak Gigi yang pertama: Baron, Ronald, Thomas, Budjana. Gayung langsung bersambut, dan gue gabung di GIGI. Selain karena gue ingin ngeband, soul gue cocoknya di band, kebetulan semuanya kenal,” kata Armand.

Setelah itu terbentukalah formasi Gigi yang pertama dengan Dewa di gitar, Thomas di bass, Ronald di drum, Baron di gitar, dan Armand Maulana sebagai vokalis.

Tidak membutuhkan waktu lama, pada 1994 Gigi sudah membuat album pertamanya yang bertaju Angan. Lalu pada 1995 mereka membuat album Dunia dengan lagu Janji yang sukses di panggung industri musik Indonesia. Namun, ketika album itu muncul, Baron memutuskan untuk keluar dari Gigi dikarenakan harus melanjutkan pendidikan di Amerika.

Selain Baron, Ronald juga keluar dari band ini setelah melakuakan tur di San Francisco, Amerika Serikat. Keluarnya Ronald dikarenakan terjadi permasalahan internal band. Keluarnya Ronald digantikan oleh Budhy Haryono.

Tidak hanya Baron dan Ronald, Thomas juga pernah keluar dari band ini pada 1996. Thomas yang kecanduan akan narkotika, sulit beradaptasi dengan band membuatnya harus menghadapi proses rehabilitasi. Namun ia kembali pada 1999 dan membuat Album Baik bersama Gigi.

Sedangkan kehadiran Gusti Hendy di band ini ketika ia menjadi pemain pengganti Budhy Haryono. Hendy yang memiliki usia lebih muda membawa referensi musik yang baru dan member angin segar bagi band ini.

Adapun musisi yang pernah memberikan andil bagi Gigi adalah, Opet Alatas pada bass (1996-1998), Budy Haryono pada drum (1997-2003), Aria Baron pada gitar (1994-1995), dan Ronald Fristianto pada drum (1994-1996).

Sudah 27 tahun Gigi hadir di belantika musik Indonesia, sudah banyak pula album yang mereka keluarkan. Adapun album-album tersebut Angan (1994), Dunia (1995), ¾ (1996), 2 x 2 (1997), Kilas Balik (1998), Baik (1999) , Untuk Semua Umur (2001), Salam Kedelapan (2003), Next Chapter (2006), Peace, Love ‘N Respect (2007), Gigi (2009), Sweet 17 (2011), dan Live At Abbey (2014).

Masih dari gigibandofficial.com, Thomas menagatakan, “Gigi adalah hasil kerja keras, dan itu salah satu hal yang gue pertahankan. Kalau diibaratkan gedung, itu adalah rumah. Selama gue ada energi buat Gigi, dan gue lihat teman-teman gue masih ada energi buat Gigi , ya jalan, lah. Tujuannya memang untuk main musik, untuk bareng. Masih bisa berkarya, masih bisa ada waktu untuk membahas yang kurang baik agar menjadi baik. Itu berarti masih ada energi buat gue.” Hal ini diungkapkan pada ulang tahun Gigi ke-23 tahun, saat itu.

GERIN RIO PRANATA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus