Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Kolaborasi Unik Ayah-Anak

M.A. Roziq dan Rozzan Favian Jiwani memanfaatkan benda-benda bekas atau daur ulang. Saling mempengaruhi.

6 Juni 2018 | 00.00 WIB

"Line by Line", "Imagine" dan "Go Out" karya Rozzan Favian Jiwani dalam pameran bertajuk "A(r)tmosphere" di eks gedung patung kompleks Jogja National Museum Yogyakarta, 2 Juni lalu. TEMPO/ Shinta Maharani
Perbesar
"Line by Line", "Imagine" dan "Go Out" karya Rozzan Favian Jiwani dalam pameran bertajuk "A(r)tmosphere" di eks gedung patung kompleks Jogja National Museum Yogyakarta, 2 Juni lalu. TEMPO/ Shinta Maharani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100


Shinta Maharani
[email protected]


Lukisan khas dunia anak-anak berkarakter manusia dengan anatomi tubuh tak lengkap menghiasi kanvas. Citraan dua orang berwarna putih berada di antara garis-garis berkelir cerah. Satu orang sedang duduk dan yang lainnya berbaring santai.

Karya berbahan akrilik itu ciptaan Rozzan Favian Jiwani, bocah berumur 13 tahun. Siswa Sekolah Dasar Tumbuh Yogyakarta ini memberi judul karyanya Line by Line. Imajinasi dan ekspresi Rozzan juga dituangkan dalam lukisan lainnya berjudul Imagine dan Go Out. Tiga lukisan ini disusun menyatu.

Di samping karya Rozzan, terpajang karya ayahnya, M.A. Roziq. Ayahnya membuat karya seni berbahan daur ulang kertas uang dari Bank Indonesia. Sobekan-sobekan uang kertas berwarna-warni terang dan mencolok itu ditempel pada kain satin. Karya ini diberi judul Contribution. Karya Roziq lainnya menggunakan bahan yang sama dengan citraan botol.

Karya-karya bertarikh 2018 ciptaan anak dan ayah itu mengisi pameran bertajuk "A(r)tmosphere" di eks gedung patung kompleks Jogja National Museum Yogyakarta pada 22 Mei-9 Juni 2018. Dalam pembukaan pameran, sejumlah anak teman Rozzan juga diundang untuk menggambar karya dan memajangnya bersama karya Rozzan.

Pameran ini ingin menunjukkan bagaimana keluarga seniman membentuk tumbuh kembang anak sekaligus membebaskan anak-anak untuk bereksperimen. “Ini juga sikap dan bentuk keprihatinan kami terhadap maraknya aksi kekerasan yang melibatkan anak-anak,” kata Roziq, Senin lalu.

Kolaborasi karya anak dan ayah ini memanfaatkan benda-benda bekas atau daur ulang. Selain uang kertas rusak, mereka memanfaatkan kanvas bekas dan mainan-mainan Rozzan yang tak terpakai untuk digambari menggunakan cat akrilik.

Bocah berambut gondrong ini menggunakan karakter raja pop Michael Jackson pada karyanya berbentuk tiga dimensi. Rozzan juga menciptakan lukisan pada kardus bekas berkarakter galon-galon air mineral yang diangkut mobil bak terbuka.

Di sekeliling gambar galon itu terdapat gambar lampu lalu lintas. “Idenya dari melihat tumpukan galon-galon air mineral setiap jalan bareng ayah dan bunda,” kata Rozzan.

Roziq bersama istrinya, Eva, mengajarkan anak mereka memanfaatkan barang-barang bekas agar tak mencemari lingkungan. Mereka juga menekankan agar Rozzan tidak bergantung pada ponsel seperti umumnya anak-anak zaman sekarang. Rozzan menggunakan ponsel yang dibeli dari menabung untuk kegiatan produktif. “Aku manfaatkan untuk bikin video slow motion,” ujar anggota tim karawitan SD Tumbuh ini.

Pasangan Rozzan dan Eva membangun kepercayaan diri pada anak mereka dalam berkarya. Mereka tak pernah memaksa Rozzan untuk menuruti apa keinginan orang tua, misalnya memaksa untuk berprestasi mendapatkan nilai bagus di sekolahnya.

Mereka tak pernah mempersoalkan berapa nilai akademis Rozzan di sekolah, berprestasi atau tidak. Rozzan bercerita, sepulang sekolah, dia biasanya hanya ditanyai apa yang dilakukan di sekolah. Lalu Rozzan bercerita tentang kegiatan dan pengalamannya di sekolah. “Pengalaman dan bagaimana menceritakannya kembali jauh lebih penting ketimbang sekadar nilai-nilai akademis,” kata Roziq.

Menurut Roziq, hal itu efektif membuat anaknya piawai memberi penjelasan tentang karyanya. Rozzan mendapat dukungan penuh dari keluarga untuk terus berkreasi sesuai dengan kemauan dan kemampuannya, misalnya menggambar dan bermain musik karawitan. Rozzan, misalnya, bermain karawitan di bursa pasar seni Art Jog 2018.

Duta besar perdamaian SD Tumbuh Yogyakarta pada 2015 ini gemar ikut ayah dan bundanya keliling melihat pameran seni rupa dan pertunjukan seni. Ia juga sering ikut berkunjung ke studio-studio seniman kawan ayahnya. Sejak umur 4 tahun, bakatnya sudah terlihat lewat coretan-coretan membentuk gambar pada kertas.

Di usia belia, Rozzan sering menggelar berbagai pameran seni. Misalnya, pameran tunggal berjudul "The Secret Rozzan’s Diary Visual Art" di Sellie Coffee, tahun lalu. Sedangkan ayahnya, yang punya latar belakang dunia fotografi, telah banyak berpameran di dalam negeri dan luar negeri, antara lain di Belanda dan Belgia.

Penulis pameran itu, Agus Heru Setiawan, mengatakan Roziq dan Rozzan mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi dan unik dalam kreativitas mereka. Karya Roziq kental dengan karakter permainan anak, berpangkal pada cara anaknya membaca dunia sekelilingnya. Bagi Rozzan, kehidupan keluarganya berpengaruh membentuk kreativitasnya.

Kreativitas anak-anak, kata Agus, terus berkembang dan mengalami perubahan. Misalnya, Rozzan yang semula mengidolakan raja pop Michael Jackson beranjak menyukai karakter komikal superhero, seperti Iron Man dan Spiderman. Rozzan menemukan dan menciptakan karakter sesuai dengan keinginannya dalam berkarya. Ini bagian proses tumbuh kembangnya.

Menariknya, menurut Agus, “Rozzan bisa mempresentasikan maksud karyanya dengan baik.”  ****

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus