Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Laos yang chaos

Laos, berpenduduk 3,7 juta jiwa. menurut sejarah sebagian orang laos dari indonesia. pada abad ke-14 muncul kerajaan lan xang, yang memperkenalkan agama budha. laos menjadi republik rakyat.

14 April 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAOS, negeri termiskin di dunia yang luput diliput pers. Padahal, 14 tahun terakhir ini tak sunyi dari bau mesiu, sama chaos-nya seperti Kamboja dan Myanmar (Burma). Ada perang saudara dan mati-matian menghalau Vietnam. Luasnya 236.800 km2, Laos berjiran dengan RRC di utara, Vietnam di timur, Myanmar dan Muangthai di barat, Kamboja di selatan. Terdiri dari beragam-suku, penduduknya 3,7 juta jiwa. Lebih dari setengah keturunan Muangthai (orang Lao), lalu yang tulen puak Cina, dan sebagian campuran ras Melayu. Menurut sejarahnya, sebagian orang Laos dari Indonesia. Pada abad ke-13 mereka ditaklukkan pendatang dari Cina. Abad ke-14 kerajaan besar muncul: Lan Xang (harfiahnya, kerajaan jutaan gajah) yang sekaligus memperkenalkan Budha sebagai agama. Di awal abad ke-18 Lan Xang porak-poranda, berkeping jadi Luang Prabang, Vientianne, Champassak. Memori itu diabadikan dalam bendera Laos, warna dasar merah dengan gambar tiga kepala gajah putih. Lima undakan anak tangga tempat gajah berdiri mengisyaratkan lima perintah Budha: Jangan Membunuh, Jangan Mencuri, Jangan Berdusta, Jangan Berzina, Jangan Mabuk-mabukan. Lepas dijajah Prancis, 1954, Laos dirundung tikai tak sudah. Pada 1964, bagian utara Laos dikuasai Pathet Lao (dukungan Vietnam plus Uni Soviet), dan di selatan yang netral serta sekitar Vientianne (dukungan Amerika). Gedebug, Saigon jatuh, 1975.Amerika hengkang dari daratan Indocina. Pola kerajaan di Laos ikut rontok, dan bersalin rupa jadi republik rakyat, menyimak Vietnam sebagai model. Perkerabatan Vietnam-Kamboja-Laos kian pekat. Pada 1970 mereka membangun front anti-Amerika di kawasan Indocina. Itu terpampang dalam poster di Museum Dien Bien Phu. Vietnam. Kini sekitar 100 ribu serdadu Vietnam bercokol di Laos dengan persenjataan lebih unggul. Perjuangan sengit rakyat Laos untuk merengkuh kemerdekaan sejati seakan tidak bergema. Pedih, memang. Itu kesimpulan Gamma, kantor berita foto di Paris awal Maret lalu, seraya menyesali, "Bahkan negara-negara ASEAN, juga Amerika Serikat, tidak pernah mengulurkan bantuan secara nyata." Cuma, laporan Gamma itu tak menyinggung apa sumbangan Prancis untuk Laos kini. Ed Zoelverdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus