Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Lumpur baru?

Pemain : rano karno, meriam bellina, farouk affero cerita : zainal abdi sutradara : turino djunaidy produksi : pt sarinande film resensi oleh : putu setia.

7 Desember 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini film lama yang diproduksi ulang. Ceritanya mengalir tanpa pesan. KEKURANGAN mendasar film Indonesia belakangan ini adalah miskinnya tema, kurangnya gagasan, dan sulitnya bercerita. Artinya, skenario yang baik sangat langka. Mungkin itu sebabnya, film-film nasional yang sudah jamuran tersimpan di gudang diproduksi kembali dengan wajah baru. Yang sudah beredar adalah Bernapas dalam Lumpur dan Pengantin Remaja. Bernapas dalam Lumpur menjadi film berwarna pertama yang mendobrak lesunya perfilman nasional pada awal 1970-an. Film ini lama menjadi gunjingan karena mengangkat masalah seks yang begitu berani -untuk ukuran saat itu. Nama Suzanna (pemeran gadis desa yang kemudian terperangkap menjadi pelacur di Jakarta) langsung melambung karena "beraninya". Dua puluh tahun kemudian, yakni sekarang ini, perfilman Indonesia juga lesu. Adakah Bernapas versi baru ini bisa mendobrak lesunya perfilman nasional? Pertanyaan ini tentu saja mengada-ada. Apanya yang didobrak? Kini, adegan panas di atas ranjang itu sudah menjadi makanan sehari-hari penonton tua dan muda. Meriam Bellina yang menggantikan peran Suzanna tak lagi mewakili wajah gadis desa yang tertindas -dan terjebak menjadi pelacur. Rano Karno, yang mengambil alih peran Rahmat Kartolo sebagai pemuda yang ingin menyelamatkan nasib pelacur itu, wajahnya tak meyakinkan sebagai pemuda jujur. Dua bintang baru ini membuat Bernapas (versi baru) menjadi sangat pop, sementara Farouk Affero yang dulu dan sekarang tak mengubah gaya mainnya. Yang menyedihkan adalah film baru ini kehilangan greget, tak terasa lagi kritik sosialnya, seperti versi lama. Pelacur dalam versi lama meninggal dunia, dan film berakhir. Penonton pulang dengan suatu renungan. Dalam versi yang baru, happy ending, si pelacur kembali ke desa, kaya, dan kawin. Penonton pulang tanpa membawa "sesuatu" kecuali mengunyah brondong jagung dan berkomentar, "Ini sih meniru Pretty Woman". Putu Setia BERNAPAS DALAM LUMPUR Pemain: Rano Karno, Meriam Bellina, Farouk Affero Cerita: Zainai Abdi Sutradara: Turino Djunaidy Produksi: PT Sarinande Film

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus