Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Prilly Latuconsina Cerita Proses Kreatif Jadi Pemain Sekaligus Produser I Do(n't) Love Him

Prilly Latuconsina mengaku terinspirasi dari keluhan temannya yang terjebak asmara dengan rekan kerja dan terhalang kebijakan kantor.

12 Oktober 2023 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Cinta Brian dan Prilly Latuconsina dalam konferensi pers serial I Do(n't) Love Him, Rabu, 11 Oktober 2023. Foto: TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Prilly Latuconsina memegang dua peran krusial di serial terbaru I Do(n’t) Love Him hasil kolaborasi rumah produksinya, Sinemaku Pictures dan Viu. Saat ditemui di Jakarta kemarin, Prilly mengekspresikan rasa senang atas karyanya dan tim yang akhirnya selesai digarap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Senang banget akhirnya sudah bisa premiere ya serialnya. Ini yang paling aku tunggu-tunggu juga karena selain di depan layar, aku juga di belakang layar jadi dari awal sudah bikin karakternya, gemas-gemasnya nanti gimana,” ujarnya dalam konferensi pers pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Prilly Latuconsina Terinspirasi dari Keluhan Teman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mulanya, ia mengaku banyak menerima keluhan teman yang terjebak asmara dengan rekan kantor, tetapi tidak bisa berpacaran karena kebijakan di perusahaan. “Aku menulis karakter ini dari cerita-cerita teman aku, yang mereka orang kantoran terus naksir sama bosnya sendiri atau naksir sama teman kantornya, tapi enggak boleh pacaran satu kantor. Aku rasa itu adalah angle yang sangat menarik untuk kita ya. Jadi langsunglah kita bikin serial I Do(n’t) Love Him,” kata Prilly.

Dalam serial I Do(n’t) Love Him, Viu mengajak serta Sinemaku Pictures, rumah produksi yang didirikan Prilly dan Umay Shahab, untuk berkolaborasi. Serial ini disutradarai langsung oleh Umay dan Reka Wijaya, serta Prilly turut andil dalam produksi cerita.

Prilly Latuconsina Tak Sulit Bangun Chemistry dengan Cinta Brian

Sebagai produser, Prilly mengungkap ada kepuasan sendiri baginya karena mengikuti cerita yang ditulisnya dari nol. Ia menceritakan pula bagaimana ia mendapatkan partnernya, Cinta Brian sebagai lawan main utama. Melalui sebuah screen test terhadap lima kandidat, rupanya ia dan Cinta menghasilkan chemistry yang paling baik. 

“Aku selalu menyerahkan semuanya ke Umay sama Pak Reka, jadi kalau menurut mereka cocok, ya sudah. Tapi ternyata chemistry-nya justru dapat banget itu pas aku screen test sama Cinta. Mungkin karena aku pernah kenal Cinta jadi pas akting, ‘Eh, kok gemas sih aku ke kamu?’” katanya sembari sesekali tertawa.

Proses reading pemain kemudian dilakukan dalam dua minggu, dilanjut syuting yang berlangsung selama kurang lebih 38 hari. Meski berbentuk serial, Prilly dan tim bertekad, “enggak mau bikinnya asal” sebab walaupun serial, “kualitasnya maunya tetap kayak film” sehingga mereka mempersiapkan dengan detail.

Saat ditanyai pengalamannya bekerja sama dengan Viu, aktris kelahiran Tangerang itu menjawab, “Aman semua sama Viu karena Viu memberikan kebebasan untuk aku berkreasi, enggak dipatenin ‘harus kayak gini.’ Viu membantu banyak untuk aku kayak ‘Oh, karakter ini cocoknya bajunya kayak ini loh.’ Aku sama Viu diskusinya lumayan banyak sehingga bisa ada serial yang sesuai dengan standar kualitas Viu dan Sinemaku," katanya.

GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus