KISAH-KISAH SUFI Idries Shah, Terjemahan Sapardi Djoko Damono Pustaka Firdaus, 1984, 149 halaman SAAT UNTUK BICARA Anekdot Syaikh Sa'di Syirazi, Terjemahan Hazil Tanzil Pustaka Firdaus, 1984, 49 halaman AKHIR-AKHIR ini muncul berbagai terjemahan Indonesia tentang ajaran sufisme, dalam bentuk anekdot. Kalau tak salah, Hikmah dan Timur, terbitan Penerbit Pustaka pada 1982, adalah pelopornya. Tahun ini dari penerbit Pustaka Firdaus, Jakarta, muncul Kisah-Kisah Sufi dan Saat untuk Bicara. Kelebihan dua buku ini adalah anekdot yang sifat ceritanya tidak rumit dan maknanya tidak sulit ditebak. Bahkan dalam akhir anekdot Syaikh Sa'di Syirazi biasanya ada semacam kesimpulan. Misalnya kisah dua sahabat, Si Gemuk dan Si Kurus, yang dipenjarakan karena dituduh menjadi mata-mata (halaman 33). Setelah mereka terbukti tak bersalah, ternyata yang muncul dari penjara cuma Si Kurus. Si Gemuk telah meninggal. Nah, di akhir cerita ini ada alinea yang menyatakan: "Seorang yang mempraktekkan sikap moderat, mampu menghadapi malapetaka dengan berani." Tapi "seorang yang ekstrim . . . akan menganggap penderitaan tak tertahankan, dan musnah dengan gampangnya." Tapi apa pun warna anekdot-anekdot dari para sufi - yang kompleks, yang lucu, yang biasa-biasa saja - tetaplah mengandung sesuatu di baliknya. Dan biasanya sesuatu itu lebih kurang merupakan semacam pegangan untuk hidup yang bajik. Bambang Bujono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini