Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sebuah Hiburan dari John Woo

25 Juni 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mission: Impossible 2
sutradara:John Woo
Skenario:Robert Towne
Pemain:Tom Cruise, Thandie Newton
Produksi:Paramount Pictures

DUNIA di ambang celaka. Chimera, senjata biologi yang mematikan, jatuh ke tangan penjahat, Sean Ambrose (Dougray Scott). Bila tidak segera dicegah, niscaya ribuan manusia akan binasa. Menyadari bahaya yang mengancam, Ethan Hunt (Tom Cruise), agen rahasia anggota tim Mission: Impossible, ditugasi sang bos untuk menghentikannya.

Misi pun dilaksanakan. Dibantu Nyah Hall (Thandie Newton), wanita yang lihai mencuri permata, dan dua anggota lainnya, tim ini terbang ke Australia. Hasilnya, Hunt menumpas penjahat itu.

Sejak awal, film ini memang menjual adegan-adegan dahsyat sekaligus menegangkan yang menjadi ciri Woo. Saat Hunt menerima penugasan dari sang bos, misalnya, sutradara asal Hong Kong itu menampilkan adegan Hunt bergelantungan di sebuah celah gunung batu yang terjal selama beberapa menit.

Berbeda dengan Brian de Palma, yang menggarap sekuel pertamanya, John Woo lebih suka menggunakan alur cerita yang lurus dan sederhana. Selain itu, sesuai dengan tipikalnya sebagai sutradara action, ia lebih banyak menyajikan adegan perkelahian.

Woo juga menyajikan adegan-adegan yang menjadi ciri khasnya, yaitu menembak sambil melayang, seperti yang terlihat dalam Replacement Killers, atau adegan yang disajikan dengan teknik gerakan lamban. Untuk beberapa kali, adegan itu terasa memikat, tapi karena sering diulang, malah terasa mubazir.

Di saat lain, Woo tampaknya ingin memberikan sentuhan sisi manusia pada sosok Hunt. Hunt jatuh cinta pada Nyah, sehingga emosinya larut saat menjalankan tugas, terlebih saat Nyah harus menyelinap ke dalam dekapan Sean, yang ternyata bekas kekasih Nyah. Adegan ini mengingatkan kita pada film Notorious karya Alfred Hitchcock.

Sayangnya, apa yang disuguhkan John Woo dan penulis skenario Robert Towne itu tak bisa mencegah kaburnya roh film ini. Secara tak sadar, adegan-adegan yang terpilin menghilangkan napas utama film ini, yakni kekompakan sebuah regu yang cerdik. Seperti film Mission: Impossible pertama karya Brian de Palma, film versi layar lebar ini menonjolkan sosok Ethan Hunt, pemimpin sekaligus sang jagoan. Pada akhirnya Hunt, tak berbeda dengan James Bond, jagoan andal dan flamboyan.

Televisi dan layar lebar memang dua dunia yang berbeda. Di layar lebar, meskipun digarap sutradara kenamaan John Woo, di luar adegan-adegan laga yang dahsyat, ia telah kehilangan pesona.

Irfan Budiman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus