Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Seorang Penyihir Bernama Omara Portuondo

Penampilan Buena Vista di Java Jazz Festival 2016 memukau. Kelompok musikus dari Kuba yang anggotanya para bintang zaman Revolusi Kuba ini menjadikan panggung lantai dansa.

14 Maret 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Omara Portuondo bukan sekadar penyanyi. Sepertinya biduan yang lahir di Havana, Kuba, 29 Oktober 1930, itu juga "penyihir". Lihatlah cara Portuondo menghipnosis ratusan hadirin yang menonton penampilannya ketika bernyanyi bersama kelompok musikus jazz asal Kuba, Buena Vista Social Club, di panggung Java Jazz Festival, 4 Maret 2016. Portuondo adalah diva yang bersinar malam itu. Suaranya bening meski usianya sudah 85 tahun.

Dari panggung, ia memancarkan karisma yang sulit dijelaskan tapi mudah dirasa. Ia tak hanya menguasai panggung. Ia juga menguasai penonton. Hanya dengan mengalunkan telunjuk, ia bisa membuat orang-orang yang duduk di kursi seketika berdiri, bertepuk tangan mengikuti irama. Dengan lambaian tangan, Portuondo mampu menyulap sela-sela sempit di antara barisan kursi yang menjadi lantai dansa.

Bait demi bait tembang Lagrimas Negrasdilantunkan dengan begitu indah. Nyanyian Portuondo ibarat mantra yang membius pendengarnya. Ia mengajak semua untuk maju ke bibir panggung. Dan hampir separuh penonton yang memadati Tebs Hall bersalsa-ria di sana, mengikuti alunan musik Kuba yang dimainkan Buena Vista:

"... y lloro sin que sepasque el llanto míotiene lagrimas negras,tiene lagrimas negras...."
"...Tak perlu kau ketahui
ketika aku menangis,
air mataku hitam,
air mataku hitam...."

Johnny Gonzalez, 47 tahun, adalah satu dari sekian ratus penonton yang terhipnosis oleh Buena Vista. Pria yang lahir di Meksiko itu berdiri paling depan hingga dadanya beradu dengan panggung. Ia hafal hampir semua lagu dan ikut menyanyikan meski suaranya tenggelam ditelan riuhnya suara bongo, conga, trompet, piano, dan belasan instrumen lain yang dimainkan dari atas panggung. "Sewaktu kecil dulu ayah saya sering memutar lagu-lagu mereka di rumah," katanya. Semasa mudanya, Gonzalez juga sempat menonton konser Buena Vista beberapa kali. "Omara begitu membius. Kita tidak bisa menonton dia hanya dengan duduk diam," katanya.

Buena Vista Social Club adalah kelompok musik kolektif yang terbentuk di Havana, Kuba, pada 1996. Buena Vista sebenarnya terbentuk secara tak sengaja. Pada 1996, label rekaman asal Inggris, World Circuit, berencana membuat album kolaborasi musikus Kuba dan Afrika. World Circuit ingin menghidupkan kembali musik Afro-Kuba era 1940-1950.

Tapi, pada tanggal yang telah ditentukan, musikus asal Afrika gagal datang ke Kuba karena masalah visa. Biaya sudah banyak keluar. Studio sudah disiapkan. Agar tak pulang dengan tangan hampa, World Circuit jungkir balik menyusun rencana lain. Mereka berimprovisasi dengan membuat rekaman yang sama sekali berbeda dengan rencana awal.

Produser asal Amerika Serikat, musikus blues Ry Cooder, dan pemimpin proyek Juan de Marcos Gonzalez lalu memutuskan berangkat dengan yang ada saja. Mereka mencari-cari lagi sederet musikus Kuba yang menjadi bintang pada masa revolusi Kuba pada 1940-1950-an. Sebagian dari mereka kemudian pensiun dari dunia musik. Tatkala mereka menemukan Ibrahim Ferrer saat itu Nat King Cole asal Kuba misalnya menjadi tukang semir sepatu. Cooder dan Gonzalez memasangkan Ferrer dengan Omara Portuondo. Duet ini menjadi duet maut.

Selain mengajak Ferrer dan Portuondo, Cooder dan Gonzalez mengajak musikus veteran lain, di antaranya pianis Ruben Gonzalez, gitaris Compay Segundo, pembetot bas Rub Orlando 'Cachaíto' Lopez, serta sejumlah pemain tambahan lain. Tatkala Cooder bertemu dengan Ruben Gonzalez, bahkan pianis ini tak lagi punya piano. Tapi Cooder yakin, bila disatukan di studio, mereka akan membuat rekaman yang ajaib.

Pada 1997, rekaman Buena Vista dirilis. Album Buena Vista Social Club itu menuai pujian dari banyak kritikus musik. Setahun kemudian, karya mereka berbuah piala Grammy sebagai album Latin tradisional tropikal terbaik. Penjualan terus meningkat hingga melebihi 8 juta keping. Buena Vista menjadi grup musik Kuba yang paling luas dikenal di seantero dunia.

Sejak rilisnya album perdana itu, Buena Vista secara informal didapuk jadi duta musik Kuba. Mereka berkeliling konser di berbagai negara. Pada 1998, Buena Vista dengan format serupa rekaman menggelar konser di tempat bergengsi Carnegie Hall, New York, Amerika Serikat, yang dihadiri ribuan penonton.

Tahun lalu mereka jadi musikus tamu di kantor Kepresidenan Amerika, White House, Washington. Menurut The Guardian, setelah 50 tahun, baru kali itu kembali ada musikus Latin diundang main di White House. Kehadiran mereka di sana juga menegaskan era baru hubungan diplomatik Kuba-Amerika yang semakin terbuka sejak turunnya Fidel Castro.

Johnny Gonzalez, si penonton di Java Jazz, merasa beruntung bisa kembali menonton idola masa mudanya. Terlebih panggung Buena Vista di Java Jazz adalah panggung rangkaian "Adios Tour". Dalam situs resmi mereka, Buena Vista menjelaskan bahwa tur Adios adalah tur pamit mereka. Seharusnya berakhir pada 2015, tapi diperpanjang setahun karena mereka mau berkeliling ke negara-negara Asia.

Dalam perjalanan mereka, banyak pendiri Buena Vista berpulang. Ibrahim Ferer meninggal pada 2005 di usia 78 tahun, Ruben Gonzales pada 2003 di usia 84 tahun, Compay Segundo meninggal pada 2003 di umur 96 tahun, Rub Orlando "Cachaíto" Lópezmati pada 2009 di usia 76 tahun. Dan kini tinggal Omara Portuondo di usianya yang 85 tahun. "Kita tidak pernah tahu kapan lagi bisa melihat Buena Vista dengan Omara Portuondo," kata Gonzalez. "Bisa jadi ini yang terakhir. Lihat saja usia mereka."

Moyang Kasih Dewimerdeka, Ananda Badudu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus