Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah potongan video Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X basah kehujanan saat mengikuti upacara beredar viral di media sosial. Potongan video itu belakangan diketahui diambil saat Sultan HB X sedang memimpin upacara Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN) di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta Rabu, 1 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam video itu, Sultan tampak tidak beranjak dari tempatnya berdiri memimpin jalannya upacara. Sultan yang bertindak sebagai inspektur upacara seolah tidak terganggu dengan hujan yang terus turun sejak dirinya memasuki lapangan dan memimpin jalannya upacara.
Sultan HB X Tidak Mau Berteduh
Tampak Sultan tetap memberikan penghormatan pada bendera merah putih meskipun diguyur hujan tanpa menggunakan payung. "Iya, benar, Ngarso Dalem (Sultan) saat itu memang tetap meneruskan upacara meskipun hujan tidak berhenti," kata Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Sekretariat DI Yogyakarta Ditya Nanaryo Aji, Jumat, 3 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditya mengatakan, tak hanya lapangan yang basah akibat hujan disertai angin saat itu. Podium tempat Sultan berdiri memimpin upacara juga tidak dilindungi tenda maupun payung.
“Kami dari protokoler sebenarnya sudah menyiapkan payung untuk antisipasi jika beliau (Sultan) ngersaaken (menginginkan)," kata Ditya. "Tapi ternyata beliau tidak kersa (mau) dan memilih berdiri di depan hingga upacara selesai.”
Ditya mengatakan, seringkali Sultan menginstruksikan sesuatu tidak dengan lisan tapi juga mencontohkan. Ditya memperkirakan, sikap Sultan yang tidak beranjak atau berlindung dari hujan saat upacara itu seolah ingin mencontohkan agar masyarakat juga memiliki tekad kuat, tidak mudah menyerah atau gigih untuk urusan NKRI.
Dalam upacara peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang terinspirasi dari momentum Serangan Umum 1 Maret itu, Sultan HB X mengatakan menjari momen refleksi bersatunya elemen bangsa melawan penjajahan.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.