Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

15 Ribu Buruh Sritex Siap Demonstrasi ke Jakarta usai Kasasi Pailit Ditolak MA

Sekitar 15 ribu buruh atau pekerja Sritex siap menggelar aksi demonstrasi di Jakarta karena kecewa dengan putusan MA.

26 Desember 2024 | 06.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah pekerja PT Sritex berjalan memasuki kawasan pabrik yang berlokasi di Jalan KH Samanhudi 88, Jetis, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat, 25 Oktober 2024. Pasca putusan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang, perusahaan itu masih beroperasi seperti biasa. TEMPO/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sukoharjo - Sekitar 15 ribu buruh PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) Tbk Group menyatakan siap turun ke jalan untuk menggelar demonstrasi di Jakarta. Hal itu sebagai bentuk protes dan kekecewaan atas putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi pembatalan status pailit Sritex yang sebelumnya diputuskan oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koordinator Advokasi Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto menyatakan demonstrasi itu akan ditujukan ke MA. "Putusan Mahkamah Agung menolak kasasi yang sudah dilayangkan oleh Sritex Group agar membatalkan status pailit ini membuat kami sangat kecewa," ujar Slamet kepada wartawan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu, 25 Desember2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, kata dia, pemerintah dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan agar jangan ada pemutusan hubungan kerja atau PHK di Sritex selepas adanya putusan status pailit terhadap perusahaan itu.

Namun dengan putusan MA yang menolak kasasi serta tidak adanya tanggapan dari para kurator dan hakim pengawas Pengadilan Negeri Semarang terhadap upaya keberlangsungan usaha Sritex, semakin memudarkan harapan akan tidak adanya PHK.

Ia membeberkan, selama ini dalam proses kepailitan ini para buruh menghormati proses hukum yang berjalan dengan tidak membuat kegaduhan di pemerintahan, baik di instansi pemerintah ataupun instansi manapun. "Tetapi dengan adanya ini kami sampaikan bahwa kami terpaksa akan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi kami agar didengar oleh para pemangku kebijakan di negara ini," ucapnya. 

Lebih jauh Slamet menyatakan harapan para buruh atau pekerja Sritex Group agar tidak sampai ada PHK. "Karena dengan status kepailitan ini, ada dua kemungkinan. Pertama, pemberesan penjualan aset dan kedua, adalah keberlangsungan usaha," ujarnya.

Dari dua pilihan itu, kata Slamet, para buruh hanya ingin keberlangsungan usaha, bukan penjualan aset. "Kami tetap ingin bekerja karena dengan bekerja maka kami akan sejahtera." 

Berkaitan dengan rencana aksi demonstrasi itu, Slamet mengatakan serikat pekerja akan mengadakan konsolidasi terlebih dulu untuk mempersiapkannya. "Rencana Jumat (27 Desember 2024) kami akan gelar konsolidasi untuk menetapkan tanggal dan persiapannya," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus