Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otorita IKN atau OIKN menargetkan pembangunan 70 tower rumah susun untuk aparatur sipil negara (ASN) tahun ini. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono menyebutkan ada 7 perusahaan yang sudah melakukan studi kelayakan dan akan menjadi pemrakarsa pembangunan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menarik minat investor, OIKN pun hari ini menggelar market sounding penjajakan minat pasar untuk pembangunan hunian di IKN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini sudah ada tujuh pemrakarsa dari investor yang proposalnya sudah disusun dan sudah selesai studi kelayakan, nah peminat hari ini bisa menjadi penantang di dalam proses tendernya," ujar Agung saat ditemui di Ayana Midplaza Jakarta pada Kamis, 7 Maret 2024.
Tujuh investor tersebut antara lain, CITIC Contruction, PT Perintis Triniti Properti Tbk, PT Nindya Karya (Persero), PT Intiland Development Tbk, Ciputra Group, IJM Corporation Berhard, dan Maxim Global Berhard.
Agung menyebutkan, 3 dari 7 perusahaan tersebut merupakan investor asing. Antara lain, CITIC Contruction yang merupakan anak perusahaan konstruksi dan teknik dari CITIC Group. Kemudian IJM Corporation Berhard dan Maxim Global Berhard.
Agung memperkirakan nilai investasi dari 7 perusahaan tersebut, menurut dia, paling tidak mencapai Rp 50 triliun. Tetapi, ia menekankan saat ini masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study. Studi kelayakan akan dilakukan oleh konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan, kemudian dilakukan tender.
Sementara untuk seluruh pembangunan hunian di IKN, ia memperkirakan total nilai investasi yang dibutuhkan mencapai lebih dari Rp 150 triliun. OIKN pun telah mengalokasikan lahan untuk tower rumah susun ASN seluas 600 hektare. Menurut Agung, beberapa tower bahkan bakal rampung pada 2025 mendatang.
Adapun pada hari ini, OIKN telah melakukan market sounding untuk kerja sama tiga proyek KPBU sektor perumahan. Antara lain, proyek rumah susun dan rumah tapak dengan total nilai investasi Rp 7 triliun. Proyek ini ditujukan untuk hunian ASN, TNI, dan Kepolisian di IKN.
Proyek pertama, yaitu 8 tower rumah susun yang terdiri dari 266 unit dengan nilai investasi Rp 2,2 triliun. Proyek kedua berupa 209 unit rumah tapak dengan nilai investasi Rp 2,3 triliun. Proyek ketiga, pembangunan 8 tower rumah susun yang terdiri dari 208 unit dengan nilai investasi Rp 2,5 triliun.