Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bank Indonesia Mengeluh Sulitnya Ekspansi ke Singapura Malaysia

Bank Indonesia mengeluh sulitnya perbankan nasional melakukan ekspansi ke Malaysia dan Singapura.

7 Februari 2018 | 07.35 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (ketiga kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Wimboh Santoso (kedua kanan), Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) dan Dirut BEI Tito Sulistio (ketiga kanan) bersiap menutup perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 29 Desember 2017. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Perbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (ketiga kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Wimboh Santoso (kedua kanan), Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) dan Dirut BEI Tito Sulistio (ketiga kanan) bersiap menutup perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 29 Desember 2017. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengeluhkan perbankan nasional yang kesulitan untuk melakukan ekspansi di Malaysia dan Singapura. Padahal, bank-bank dari kedua negara tersebut banyak yang beroperasi di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Agus mengatakan, kesepakatan antara ASEAN dengan World Trade Organization (WTO) menjadi alasan Malaysia dan Singapura menyulitkan perbankan nasional. Jika kedua negara tersebut memberikan peluang untuk bank Indonesia membuka kantor cabang, maka mereka juga harus mengizinkan negara lain untuk bisa beroperasi di Malaysia dan Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Indonesia ingin mendorong agar bank di Indonesia bisa ekspansi ke Singapura atau Malaysia. Karena ASEAN sudah taat dengan WTO, itu susah untuk diberikan. Karena Singapura dan Malaysia kalau harus membuka diri dengan Indonesia, maka dia harus buka diri juga dengan negara lain," ujar Agus di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2018.

Agus mengatakan, setiap kali bank Indonesia ingin masuk Singapura dan Malaysia, pintu akses kedua negara tersebut tertutup rapat. Bahkan juga tidak mendapat kesempatan national treatment.

Atas alasan itulah, Agus melihat Rancangan Undang-undang (RUU) Protocol to Implement the Sixth Package of Commitment on Financial Services under ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) menjadi penting untuk segera disahkan.

AFAS adalah perjanjian kerja sama agar perbankan Indonesia mudah ekspansi ke negara lain di ASEAN. Dalam kesepakatan antar negara anggota ASEAN tersebut, ada kesepakatan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia dalam kerangka ASEAN Banking Integration Framework (ABIF). Kesepakatan tersebut mengatur agar bank-bank nasional tidak sulit masuk ke Malaysia serta mendapat perlakuan yang sama dengan bank setempat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus