Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bojonegoro - Batik Bojonegoro atau kerap disebut batik Jonegoroan menggelar pameran di Beijing, Cina, selama empat hari pada 18-21 Mei 2018. Hasilnya, batik dengan berbagai motif alam ini mulai kedatangan pesanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Batik Bojonegoro tampil dalam ajang The 21th Beijing International Science and Technology Expo. Delegasi dari Kabupaten Bojonegoro pun membawa sejumlah orang, mulai model putra-putri, pengusaha, hingga perajin batik. Tim yang difasilitasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro ini tampil dan mendapat perhatian masyarakat di negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karya batik Bojonegoro ditampilkan tiga model dari kabupaten ini, dari batik dengan busana hijab sampai pakaian kekinian rancangan khas Tiongkok. Sebagian besar dari desainer Martini Suwarsa. Tampilan inilah yang kemudian mendapat apresiasi dari para desainer Tiongkok dengan bahan baku kain batik.
Adapun batik yang ditampilkan ada lebih dari 30 motif, di antaranya motif Pari Sumilak, Sekar Rosela, Rancak Thengul, Surya Salak Kartika, Godong Jati, Sapi, Khayangan Api, serta Blimbing dan Mangga. Motif batik berlatar belakang warna merah maroon kabarnya diminati para kolektor pakaian di Tiongkok.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro Amir Sahid, pameran dan peragaan busana di Beijing ini bagian dari kerja sama pertukaran kebudayaan antarnegara. Nantinya juga akan digelar pertukaran serupa, seperti delegasi Beijing datang ke Indonesia. Sebab, tim dari Beijing dijadwalkan akan datang ke Bojonegoro.
Namun lokasinya dipindahkan ke Yogyakarta pada Jumat, 2 Mei 2018, karena muncul isu bom beberapa waktu lalu. "Ya, ini semacam pertukaran budaya,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 23 Mei 2018.
Baca berita lain tentang batik di Tempo.co.