Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan asumsi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp 9 triliun tahun depan. Jumlah tersebut meningkat dibanding Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT)-Revisi 2017 sebesar Rp 7,75 triliun.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan penetapan asumsi RNTH tersebut didasarki beberapa asumsi, yakni optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatnya eksposur kenaikan peringkat investasi menjadi investment grade rating dari lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P).
Asumsi lainnya adalah potensi peningkatan jumlah investor baru dan aktivitas IPO perusahaan, serta optimalisasi produk kebursaan (LQ45 Futures dan Indonesia Government Bond Futures).
"Asumsi kenaikan RNTH di tahun depan juga dipengaruhi mulai beroperasinya PT Pendanaan Efek Indonesia," kata Tito di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.
Adapun asumsi makro ekonomi 2018 yang digunakan BEI dalam penetapan target tersebut adalah pertumbuhan ekonomi di tahun depan, yang diprediksi berada pada kisaran 5,4 persen dengan laju inflasi pada kisaran 3,5 persen ± 1 persen. Sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yaitu 7-Day Reverse Repo Rate (pengganti BI Rate), diperkirakan akan berada di level 4,25 persen.
Asumsi rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada 2018 diproyeksikan akan berada pada level Rp 13.400. Hal tersebut dipengaruhi sentimen positif peningkatan investasi dari kalangan pemodal dalam dan luar negeri yang akan memperbaiki neraca pembayaran.
Saat ini, BEI tengah fokus memperbesar kemampuan mobilisasi dana dan likuiditas pasar modal untuk menyambut peluang dan tantangan tahun depan. Serangkaian inisiatif akan direalisasikan BEI dengan mempertimbangkan beberapa asumsi indikator makroekonomi yang dijabarkan di dalam RKAT 2018. Pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BEI di gedung BEI Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017, telah menyetujui RPKAT 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini