Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan meminta calon investor bandara di Bintan dan Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang menjalin kerja sama operasi dengan PT Angkasa Pura II (AP II).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan, saat ini, terdapat pembangunan bandara di sekitar resort wisata internasional di Lagoi, Bintan, Riau. Namun investor, yang merupakan pihak swasta, hanya memperoleh izin bandara khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Agar bandara tersebut bisa menjadi bandara komersial internasional, kami mendorong pengelola bandara tersebut melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan AP II," kata Agus, Ahad, 11 Februari 2018.
Izin bandara khusus membuat infrastruktur penerbangan bandara di Bintan tidak bisa melayani penerbangan komersial internasional. Adapun AP II merupakan pengelola Bandara Raja Haji Fisabilillah.
Agus menuturkan, selain pengelolaan operasional bandara, navigasi penerbangan bandara di Bintan dan Bandara Raja Haji Fisabilillah akan disatukan.
Pada bandara baru di Bintan bisa didirikan sub-tower pemandu lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC) yang menginduk pada tower ATC Bandara Raja Haji Fisabilillah.
Baca juga: Bintan Resort Bangun Bandara Rp 737 Miliar
Menurut Agus, jarak kedua bandara tersebut tidak jauh sehingga masih bisa dilakukan kerja sama. Di dalam dunia penerbangan, bentuk kerja sama tersebut sudah jamak dilakukan.
Agus mengungkapkan penggabungan bandara tersebut dilakukan guna mengakomodasi keinginan pihak swasta modal besar yang ingin berinvestasi. "Penggabungan kedua bandara tersebut merupakan salah satu bentuk kemudahan investasi dari pemerintah," ucapnya.
Pengembang kawasan wisata resort di Bintan, kata Agus, berambisi bisa membangun dan mengoperasikan bandara yang akan berstatus internasional tersebut. Sisi udara (air side) akan dikembangkan dengan dimensi landasan panjang dan berskala besar agar bisa menampung penerbangan langsung pesawat berbadan lebar (wide body jet aircraft).