Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dirut Garuda Indonesia Jabarkan Masalah Pemberangkatan dan Pemulangan Haji 2024

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menuturkan beberapa permasalahan dalam pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji 2024, termasuk keterlambatan atau delay jadwal pemulangan.

3 Juli 2024 | 20.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah jamaah haji melakukan sujud syukur sesaat setelah turun dari pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasiona Juanda, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menuturkan beberapa permasalahan dalam pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji 2024, termasuk keterlambatan atau delay jadwal pemulangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“On time 32 persen, delay 21 persen, yang lebih awal dari waktu yang ditentukan (advance) 47 persen,” kata Irfan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Senayan, Rabu, 3 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama Haji 2024 Garuda Indonesia dengan Kementerian Agama pada 22 Februari 2024, maka Garuda Indonesia akan menerbangkan 109,072 jemaah dengan 292 kloter atau penerbangan dari 9 embarkasi, di antaranya Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Ujung Pandang, dan Lombok.

“Ada dua kejadian sebelum keberangkatan. Sebenarnya satu kejadian cuma berdampak ke lainnya, yaitu munculnya percikan api di salah satu engine di pesawat 747 (Boeing 747-400) dari Makassar, untuk itu kami menggantikan dua penerbangan reguler,” kata dia.

Ia juga menyampaikan adanya permasalahan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-6239 rute Solo-Jeddah mengalami return to base (RTB) atau kembali ke bandara keberangkatan, yakni Bandara Adi Soemarmo, Selasa, 2 Juli 2024.

“Total penerbangan reguler yang terdampak akibat ini ada sekitar 200 penerbangan, ada delay dan lebih cepat, maupun penggantian jenis pesawat,” kata Irfan.

Irfan mengatakan, Garuda Indonesia hanya bisa memindahkan pesawat berbadan besar, sementara untuk beberapa rute pesawat hanya mengganti dengan pesawat berbadan kecil jenis Boeing 737-800. Ia juga menuturkan, 86 persen keterlambatan secara umum disebabkan oleh aspek operasional dan 14 persen disebabkan oleh aspek teknis armada.

“Aspek teknis ini murni karena kerusakan pesawat. Kami mohon maaf atas banyaknya delay di luar kemampuan kami, kepada jamaah dan seluruh stakeholder dan ini tanggung jawab penuh manajemen. Faktanya memang delay," ujar Irfan.

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab mengatakan ada 58 kloter yang sudah diberangkatkan menuju Tanah Air oleh maskapai Garuda Indonesia. “Dari total 58 kloter, 32 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan. Ini yang saya sebut on time performance (OTP) Garuda pada fase awal kepulangan ini buruk,” kata dia, Sabtu, 29 Juni 2024.

Proses pemulangan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung sejak 22 Juni 2024. Tahap ini diawali dengan kepulangan jemaah kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Surabaya (SUB 01) dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan kloter kedua Embarkasi Solo (SOC 02) dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Bagus Pribadi

Bagus Pribadi

Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Jeda yang mencakup olahraga dan seni.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus