Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah memesan 50 unit pesawat jenis Boeing 737 Max 8 kepada perusahaan Boeing Co. Direktur Teknik Garuda Indonesia I Wayan Susena mengatakan pemesanan tersebut sedianya akan datang beruntun mulai Juni 2020.
Baca juga: Soal Grounded Boeing 737 Max 8, Jokowi: Yang Penting Keselamatan
“Juni tahun depan seharusnya ada satu pesawat datang,” ujar Wayan saat ditemui seusai konferensi pers di kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2019. Kerja sama pemesanan armada kepada produsen pesawat di Amerika Serikat ini telah dilakukan sejak tahun lalu.
Wayan enggan membeberkan nilai transaksi untuk 50 unit pesawat ini. Ia hanya menyebut harga per maskapai itu memiliki nilai cukup mahal.
Pasca-kejadian kecelakaan beruntun Boeing 737 Max 8 yang menimpa Lion Air dan Ethiopian Airlines, Garuda Indonesia mengisyaratkan pengurangan pemesanan. Kemarin, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Akhsara mengatakan pengurangan tersebut tersebab alasan komersial.
Wayan enggan menjelaskan lebih rinci pernyataan Akhsara ihwal pengurangan pemesanan ini. Ia hanya mengimbuhkan perusahaan maskapainya sedang menunggu hasil investasi regulator penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA). Hasil investigasi FAA ini dilakukan sebagai buntut dua kecelakaan yang menimpa Boeing 737 Max 8.
Wayan mengatakan Garuda Indonesia tengah melakukan evaluasi internal terhadap operasional maskapai Boeing 737 Max 8. Saat ini, maskapai tersebut mengoperasikan satu pesawat seri terbaru Boeing.
Menurut Wayan, Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia saat ini mengangkasa untuk rute internasional, yakni ke Hong Kong dan Singapura. Selain itu, untuk rute domestik, maskapai mengudara dari Jakarta menuju Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini