Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

George Soros mengingatkan, gejolak di Uni Eropa bisa memicu krisis ekonomi global.

31 Mei 2018 | 08.22 WIB

George Soros.  ANTARA/Widodo S. Jusuf
Perbesar
George Soros. ANTARA/Widodo S. Jusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Investor miliuner legendaris, George Soros, mengingatkan, krisis di negara-negara Uni Eropa dapat berdampak pada krisis ekonomi global yang lebih besar lagi. "Kita mungkin sedang menuju krisis keuangan besar lain," katanya, seperti dikutip situs Money.cnn.com pada Rabu, 30 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut dia, beberapa faktor mendukung kemungkinan itu. Di antaranya meningkatnya sentimen anti-Uni Eropa, gangguan terhadap kesepakatan Iran, melonjaknya nilai tukar dolar Amerika Serikat, serta para investor yang memilih mengambil uangnya dari pasar negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, masalah yang dinilai menjadi signifikan saat ini adalah krisis eksistensialisme yang sedang dialami Uni Eropa. "Uni Eropa kini berada dalam krisis eksistensial. Segala sesuatu yang bisa menjadi salah telah terjadi," ucap George Soros.

Ia pun menyesalkan bahwa program penghematan Uni Eropa yang telah berjalan sejak 2008 turut berkontribusi dalam pengarahan ke krisis euro. Beberapa kejadian seperti Brexit dan kekacauan politik yang baru-baru ini terjadi disebut sebagai dampak dari munculnya gerakan anti-Uni Eropa.

Selain itu, George Soros khawatir dengan kesenjangan yang tumbuh antara Eropa dan Amerika Serikat terkait dengan perjanjian Iran. Ia pun menyebutkan langkah Presiden Donald Trump yang memilih untuk mundur secara sepihak dari perjanjian senjata nuklir itu secara efektif menghancurkan aliansi transatlantik. "Seluruh dunia telah dikejutkan oleh tindakan Presiden Trump," ucapnya.

Lebih jauh, George Soros menganggap penghentian kesepakatan tersebut akan memiliki dampak negatif terhadap perekonomian Eropa. Ia pun menyebutkan penguatan dolar Amerika Serikat telah berkontribusi dalam percepatan gejolak mata uang pasar berkembang.

CNN MONEY

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus