Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ini 8 Program Kerja Utama KNEKS Tingkatkan Industri Halal

KNEKS memiliki delapan program kerja utama untuk menangkap momentum pertumbuhan industri halal nasional

7 Februari 2021 | 15.56 WIB

Pelaku usahaindustri kecil dan menengah menerima Sertifikat Halal di Bale Asri Pusdai Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 20 September 2017. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar membagikan 750 sertifikat halal bagi pelaku usaha di 27 kabupaten dan kota guna mendorong kesadaran mereka akan pentingnya sertifikasi dan standardisasi produk dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ANTARA FOTO/Agus Bebeng
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pelaku usahaindustri kecil dan menengah menerima Sertifikat Halal di Bale Asri Pusdai Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 20 September 2017. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar membagikan 750 sertifikat halal bagi pelaku usaha di 27 kabupaten dan kota guna mendorong kesadaran mereka akan pentingnya sertifikasi dan standardisasi produk dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ANTARA FOTO/Agus Bebeng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ventje Rahardjo mengatakan pihaknya memiliki delapan program kerja utama untuk menangkap momentum pertumbuhan industri halal nasional dan global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Pertama, pembangunan zona industri dan kawasan industri halal atau KIH," kata Ventje dalam diskusi Peran Perbankan Syariah dan Momentum Kebangkitan Industri Halal Dunia yang disiarkan secara virtual, Ahad, 7 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kedua, kata dia, perlu sertifikasi halal produk ekspor. Ketiga adalah pengembangan halal hub spot, baik laut maupun udara. Keempat, pendirian lembaga pemeriksa halal nasional atau LPH Nasional.

Kelima, pengembangan pariwisata ramah muslim. Keenam, pengembangan industri kesehatan syariah. Ketujuh, modernisasi rumah potong hewan halal. Dan kedelapan, implementasi program pembinaan kesiapan usaha menengah kecil menuju sertifikasi halal.

Menurutnya, untuk dapat terlaksananya seluruh langkah strategis tersebut, diperlukan dukungan sistem informasi yang didukung proses digitalisasi terkait data-data produksi, maupun nilai perdagangan produk halal Indonesia.

"Karena itu diperlukan modifikasi yang bisa mengintegrasikan antara data produk halal yg tersertifikasi dengan data perdagangan dan data ekonomi nasional," ujarnya.

Adapun dia menuturkan industri halal memiliki potensi yang sangat besar sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi dunia. Permintaan produk halal oleh konsumen muslim global, kata dia, meningkat tiap tahun.

"Diperkirakan 2020-2021 pengeluaran konsumen sektor industri halal sebesar lebih dari US$ 2 triliun Tingkat pengeluaran ini. Hal itu mencerminkan pertumbuhan 3,2 persen sejak 2018," kata dia.

HENDARTYO HANGGI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus