Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan harga rumah sekunder di wilayah Surabaya pada kuartalIII/2017 relatif telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, demikian data yang dirilis oleh Indonesia Property Watch.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, menuturkan pertumbuhan harga rumah sekunder di kota besar mengalami kenaikan bervariasi, termasuk Surabaya, yang mengalami kenaikan 1,03 persen pada kuartal III/2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun kenaikan ini masih relatif landai, tetapi lebih tinggi dari pergerakan harga rumah sekunder di Jakarta yang hanya bergerak 0,55 persen. Kenaikan juga terjadi di harga tanah rumah sekunder sebesar 1,27 persen dibandingkan dengan Jakarta yang sebesar 1,09 persen.
"Pasar Surabaya diyakini banyak pihak lebih kondusif dibandingkan dengan Jakarta saat ini. Hal ini yang membuat para investor lebih nyaman untuk berinvestasi di Surabaya dibandingkan kota-kota lain," katanya, Selasa, 24 Oktober 2017.
Ali mengatakan Surabaya Barat masih menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 1,38 persen, diikuti Surabaya Timur 1,25 persen, Surabaya Pusat 1,02 persen, Surabaya Selatan 0,92 persen dan terendah di Surabaya Utara sebesar 0,57 persen.
Untuk itu, tren pembangunan rumah sepanjang tahun ini diperkirakan masih akan melanjutkan tren sebelumnya, yakni menuju Surabaya Barat. Meskipun demikian dengan pembangunan infrastruktur yang hampir merata di semua wilayah Surabaya memberikan pergeseran wilayah pasar yang melebar dari pusat kota Surabaya ke hampir semua wilayah Surabaya.