Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Januari 2025, BPS Catat Ekspor dan Impor Indonesia Turun Dibanding Bulan Sebelumnya

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia berada di angka US$ 21,45 miliar, dan impor di angka US$ 18 miliar pada Januari 2025.

17 Februari 2025 | 14.18 WIB

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024.  TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ekspor dan impor Indonesia pada Januari 2025 masing-masing sebesar 8,56 persen dan 15,18 persen dibanding bulan sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia berada di angka US$ 21,45 miliar dan impor di angka US$ 18 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai ekspor migas tercatat senilai US$ 1,06 miliar atau turun 31,35 persen. "Sementara nilai ekspor nonmigas tercatat turun sebesar 6,96 persen dengan nilai US$ 20,40 miliar," kata Amalia dalam konferensi pers Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Januari 2025, pada Senin, 17 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penurunan nilai ekspor pada Januari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya ini, lanjut Amalia, terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor nonmigas pada komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta bijih logam, terak, dan abu. Adapun penurunan nilai ekspor migas terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor gas dengan andil sebesar minus 1,08 persen.

Selanjutnya, dari sisi impor, Amalia mengungkapkan impor migas menurun sebesar 24,69 persen dengan nilai yang tercatat sebesar US$ 2,48 miliar. Sementara itu, impor nonmigas turun 13,43 persen menjadi senilai US$ 15,52 miliar. “Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh penurunan nilai impor nonmigas yang memberikan andil sebesar 11,34 persen dan juga penurunan nilai impor migas dengan andil penurunan sebesar 3,84 persen,” jelas Amalia.

Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$ 3,45 miliar pada Januari 2025. “Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 57 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Amalia.

Surplus pada Januari 2025 ditopang komoditas nonmigas. Penyumbang utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta besi dan baja. Pada saat yang sama, kata Amalia, neraca perdagangan komoditas migas tercatat mengalami defisit US$ 1,43 miliar. “Di mana penyumbang defisitnya adalah minyak mentah dan hasil minyak,” tuturnya.

Ervana Trikarinaputri

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus