Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang sebentar lagi serentak diadakan, rejeki akan mengalir ke bisnis usaha percetakan. Saat masa kampanye para peserta pilkada akan membagikan suvenir sebagai upaya promosi kepada masyarakat. Mulai dari memberikan kaos, kemeja, stiker, gantungan kunci, dan sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu usaha percetakan yang turut kecipratan rezeki jelang pilkada adalah Sinergi Adv Nusantara. Pemilik Sinergi Adv Nusantara, Prama Leksana menuturkan saat ini ia tengah mengurus pesanan yang mulai masuk. "Iya kalau jelang pilkada atau pemilu, banyak pesanan yang masuk," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 17 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prama mengatakan, rata-rata suvenir yang dipesan adalah kaos, bendera, stiker, pin dan gantungan kunci. "Paling banyak itu yang dipesan," ujar dia. Sedangkan, diakui Prama untuk baliho dan spanduk cenderung sepi peminat.
Namun ia menampik sepinya pesanan balliho dan spanduk dikarenakan beralihnya kampanye ke ranah media sosial. "Saya pikir bukan ya, mungkin lebih karena aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU)," ucap Prama.
Ia pun mematok harga kaos sekitar Rp 8.000- Rp 9.500 untuk satuannya. Harga tersebut naik 30 persen dari harga sebelumnya yaitu Rp 6000-an. Biasanya, para peserta pilkada bisa memesan sampai minimal 10 ribu kaos. Untuk stiker, ia memasang harga Rp 500 - Rp 900 satuannya dan gantungan kunci ia hargai Rp 1.900 perbuahnya.
Untuk bendera, dikenakan harga Rp 4.000 - Rp 5.000. Sedangkan bisnis kemeja, meski tidak seramai kaos, Prama menuturkan masih melayani pemesanan. "Masih ada yang pesan meski engga banyak, sekitar 100 buah lah," kata dia. Harga kemeja pun bervariatif. Mulai dari Rp 80 ribu sampai Rp 120 ribu, tergantung dari bahan kemeja dan banyaknya bordir.