Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi Bagikan Kartu PKH di Dharmasraya: Jangan untuk Beli Rokok

Jokowi mengingatkan penerima bantuan agar tak menggunakan uang tersebut untuk membeli rokok.

8 Februari 2018 | 16.30 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan para pekerja saat meninjau Kegiatan Program Padat Karta di Dharmasraya dalam kunjungan kerjanya di Sumatera Barat, 7 Februari 2018. Dalam kunjungan itu, Jokowi juga menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Lapangan Bola Kecamatan Sitiung. Foto: Biro Pers Setpres
Perbesar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan para pekerja saat meninjau Kegiatan Program Padat Karta di Dharmasraya dalam kunjungan kerjanya di Sumatera Barat, 7 Februari 2018. Dalam kunjungan itu, Jokowi juga menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Lapangan Bola Kecamatan Sitiung. Foto: Biro Pers Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan tiga ribu kartu Program Keluarga Harapan (PKH) kepada warga Koto Agung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu, 7 Februari 2018. Saat membagikan kartu, Jokowi mengingatkan penerima agar bantuan PKH tak digunakan untuk membeli rokok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Tidak boleh, tapi suami diberi tahu. Pak, dana PKH ini untuk gizi anak, sekolah anak. Tidak boleh buat membeli rokok," ujar Jokowi, seperti dilansir dari keterangan tertulis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jokowi mengatakan bantuan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anak, mulai asupan gizi hingga perlengkapan sekolah. Pemegang kartu PKH akan mendapat Rp 1,89 juta selama setahun. Dana tersebut dapat diambil sebanyak empat kali melalui bank yang telah ditunjuk pemerintah.

Selain menyerahkan kartu PKH, Jokowi menyerahkan KIP kepada 1.247 siswa. Mereka terdiri atas 374 siswa sekolah dasar, 374 siswa sekolah menengah pertama, 187 siswa sekolah menengah atas, 187 siswa sekolah menengah kejuruan, dan 125 peserta program kesetaraan.

Bantuan yang diberikan dalam KIP untuk siswa SD sebesar Rp 450 ribu dan siswa SMP Rp 750 ribu. Sedangkan siswa SMA/SMK serta kesetaraan mendapat Rp 1 juta untuk jangka waktu satu tahun.

Untuk dana KIP, Jokowi berpesan agar tak digunakan untuk keperluan di luar kebutuhan sekolah. “Dana yang ada di sini digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah, beli buku, tas, sepatu. Untuk beli pulsa, boleh? Tidak boleh,” tutur Presiden.

Pembagian PKH dan KIP ini merupakan salah satu rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Sumatera Barat selama tiga hari, sejak Rabu, 7 Februari, hingga Jumat, 9 Februari. Jokowi ditemani Ibu Negara, Iriana, dalam lawatan kali ini.

Kabupaten Dharmasraya merupakan lokasi pertama yang dia kunjungi. Setibanya di sana, Jokowi langsung meninjau Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya.

Di lokasi ini, Jokowi melihat langsung padat karya tunai yang membangun saluran tersier 654 meter dengan biaya Rp 225 juta dan jumlah pekerja 110 orang, yang akan dikerjakan selama 90 hari. Terdapat juga padat karya tunai yang membangun jalan produksi sepanjang 1,5 kilometer dengan biaya Rp 600 juta dan melibatkan 50 pekerja selama dua bulan.

Padat karya tunai lainnya adalah perbaikan rumah tidak layak huni melalui skema Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS). Sebanyak 32 rumah telah diperbaiki dengan masing-masing besarnya anggaran Rp 15 juta.

Jokowi juga sempat meninjau pembangunan embung desa di Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Embung desa tersebut tengah dibangun untuk menambah kapasitas dengan dana pembangunan mencapai Rp 810 juta. Nantinya, embung ini bervolume 15.625 meter kubik.

Pembangunan embung desa ini merupakan program padat karya tunai dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pembangunan yang sudah dimulai dua minggu lalu itu ditargetkan berlangsung selama 90 hari kerja dan melibatkan 50 pekerja.

Pada sore harinya, Jokowi memberikan sertifikat tanah. Saat ini baru 700 ribu sertifikat yang telah dibagikan dari total 1,7 juta sertifikat yang harus segera diterbitkan dan diserahkan kepada masyarakat Sumatera Barat. Dia menargetkan seluruh jengkal tanah di provinsi tersebut sudah bersertifikat pada 2023.

Di hari kedua kunjungannya, Jokowi dan rombongan dijadwalkan mengunjungi tiga tempat di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto, dan Kabupaten Tanah Datar. Di sana dia akan kembali membagikan PKH, KIP, bantuan sosial, serta sertifikat tanah.

Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus