Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengakui kinerja dari jembatan timbang hingga kini masih belum maksimal. Untuk itu, Kemenhub berencana memberlakukan e-tilang bagi para pengendara yang melebihi kapasitas muatan di setiap jembatan timbang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi kalau mungkin sekarang ada pelanggar yang melakukan titip sidang, nanti tidak akan ada lagi," ujar Budi saat memberikan paparan tentang Outlook Kinerja Kemenhub 2018 di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi mengatakan, dengan kebijakan tersebut, nantinya semua pembayaran tilang akan terhubung dengan sistem pelayanan perbankan. Menurut Budi, hal tersebut dapat menurunkan risiko kecurangan dari para operator di jembatan timbang.
Dalam waktu dekat, kata Budi, aplikasi kerja sama dengan perbankan tersebut akan segera disiapkan. "Mudah-mudahan Januari sudah bisa di-launching," kata dia.
Untuk saat ini, Budi mengakui kinerja operasional dari jembatan timbang masih belum maksimal. Menurut hasil kajian Kemenhub bersama PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) dan PT Surveyor Indonesia, penyebab utama dari kurang maksimalnya kinerja dari jembatan timbang adalah alotnya pola pikir dari para operator lama yang bekerja di jembatan timbang.
Untuk itu, kata Budi, pada 2018, Kemenhub telah menyiapkan anggaran untuk melibatkan Sucofindo dan Surveyor Indonesia agar kedua perusahaan tersebut dapat menjadi pendamping bagi operator jembatan timbang yang lama. "Jadi operator yang lama tidak akan kami ganti," ujarnya.
Dengan adanya kerja sama tersebut, Budi berharap kinerja dari jembatan timbang di tahun depan akan lebih baik. Dengan begitu, kata Budi, keluhan tentang perbaikan jalan yang telah menjadi tradisi pada Lebaran dan tahun baru dapat segera diminimalisasi. "Dan kita akan tindak tegas bagi para pengemudi yang overloading itu," ujarnya.
ERLANGGA DEWANTO | MWS