Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkutan Kota Feeder LRT Sumsel

Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di kota Palembang berjumlah 58 unit.

10 Desember 2022 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kementerian perhubungan menyerahkan 29 unit opelet pengumpan LRT Palembang. Opelet ini dilengkapi CCTV,AC dan layanan pembayaran cashless. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perhubungan terus berkomitmen meningkatkan layanan angkutan massal perkotaan dengan menambah lima rute atau koridor baru angkutan pengumpan (feeder) LRT Sumsel berupa angkutan kota atau New Oplet Musi Emas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lima rute yang baru ditambahkan antara lain:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Stasiun LRT Polresta Palembang-Kompleks OPI
2. Stasiun LRT RSUD-Sukawinatan
3. Stasiun LRT Asrama Haji-Talang Betutu 
4. Stasiun LRT DJKA-Terminal Pasar Plaju 
5. Kamboja-Bukit Siguntang via Stasiun Demang. 

Kelima rute tersebut melengkapi dua koridor yang sudah ada sebelumnya, yaitu 
• Talang Kelapa-Talang Buruk via Stasiun Asrama Haji 
• Stasiun Asrama Haji-Sematang Borang via Jalan Noerdin Pandji.

Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di kota Palembang berjumlah 58 unit.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, upaya peningkatan layanan angkutan massal yang dilakukan merupakan wujud nyata implementasi Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) yang dikampanyekan Kemenhub sejak awal tahun ini.

“Integrasi antarmoda adalah suatu keharusan. Oleh karenanya, hari ini kita tambah lima rute baru angkot feeder untuk menambah minat masyarakat Palembang dan sekitarnya menggunakan LRT. Penambahan rute ini telah melalui hasil riset yang dikerjasamakan dengan perguruan tinggi,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Desember 2022. 

Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum (GNKAU) merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan angkutan umum berbasis jalan dan rel di kawasan perkotaan, yang diluncurkan di Palembang pada Februari 2022 lalu. Kota Palembang menjadi salah satu kota yang memiliki fasilitas angkutan massal yang lengkap, mulai dari bus, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai dan danau, yang saling terhubung.

Lebih lanjut, Budi Karya Sumadi menjelaskan, upaya mengoptimalkan angkutan massal perkotaan membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak. Menhub mengapresiasi kolaborasi yang telah dilakukan bersama dengan pemerintah daerah, akademisi, perbankan, dan masyarakat, dalam rangka mengoptimalkan keberadaan LRT Sumsel yang telah dibangun pemerintah.

Keberadaan angkot feeder membuat penumpang LRT pada Juli hingga Agustus 2022 naik empat kali lipat, sebelum adanya layanan feeder dari hasil Riset yang dilakukan Universitas Sriwijaya. 
Tercatat, sebelum pandemi Covid-19 pada 2019, rata-rata penumpang LRT Palembang berjumlah 3.800 per hari. Jumlah tersebut lebih sedikit saat pandemi Covid-19 sebesar 1.200 per hari. Kemudian sejak LRT terhubung dengan feeder, jumlah penumpang LRT Palembang naik hingga melebihi angka sebelum pandemi Covid-19, yaitu 8.500-9.000 penumpang per hari.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan MoU mengenai Integrasi Sistem Pembayaran, antara Direktur Angkutan Jalan Suharto dan Direktur Utama PT. Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo. 

Jenis moda yang diintegrasikan adalah LRT, BRT, angkot feeder, serta angkutan sungai. Dengan sistem tersebut, masyarakat mendapat kemudahan dengan adanya kepastian jadwal perjalanan secara lengkap dan terukur.

NABILA NURSHAFIRA 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus