Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kementerian UMKM: Sektor Kriya Berkontribusi Genjot Ekraf Indonesia

Kementerian UMKM berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan dan pengembangan UMKM di seluruh Tanah Air

16 Februari 2025 | 13.00 WIB

Suasana BRI Microfinance Outlook dan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, yang digelar pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD. Dok. BRI
Perbesar
Suasana BRI Microfinance Outlook dan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, yang digelar pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD. Dok. BRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Menteri UMKM Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga, Sudaryano Rahmalifman Lamangkona, mengatakan produk kriya dan fesyen memiliki peluang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor ekonomi kreatif (ekraf). "Peluang sektor kriya Indonesia ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kerajinan, tetapi juga akan memberikan kontribusi pada sektor ekonomi kreatif dengan target mencapai US$ 27,53 miliar, sebagaimana data dari Kemenparekraf pada tahun 2024," ujar Sudaryano, dikutip dari keterangan resmi Kementerian UMKM di Jakarta, Ahad, 16 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Lebih lanjut, Sudaryano mengatakan, berdasarkan data Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan pada semester I 2024, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia telah mencapai US$ 12,36 miliar atau sebesar Rp 197,8 triliun. "Angka ini naik sebesar 4,46 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada semester I 2023. Adapun yang mendominasi adalah ekspor pada subsektor kriya dengan nilai 4,75 miliar dolar AS," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia menjelaskan hal ini didorong meningkatnya permintaan pasar global secara signifikan terhadap produk kriya dan fesyen sebagai ciptaan dan kreasi dari anak bangsa. "Tentu upaya ini harus dilakukan secara bersama-sama dengan konsep kolaboratif sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto," kata dia.

Kementerian UMKM, lanjut dia, telah berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan dan pengembangan UMKM di seluruh Tanah Air.

Adapun komitmen ini salah satunya diimplementasikan melalui pembentukan UMKM holding yang bertujuan untuk menghubungkan UMKM dengan industri yang lebih besar sehingga dapat membentuk rantai pasok kepada industri-industri tersebut.

Sudaryano mengatakan satu upaya untuk memperluas pasar dan memperkenalkan kekayaan budaya sebagai instrumen kreatif dalam meraih keunggulan kompetitif di pasar global adalah melalui kegiatan atau pameran lokal seperti Purworejo Expo 2025 yang digelar baru-baru ini. "Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya keberlanjutan serta mendorong seluruh komunitas kerajinan dan pengusaha UMKM untuk menambah informasi dan pengetahuan guna mengasah keterampilan khususnya pada sektor UMKM," kata Sudaryano.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus