Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dulu Poltee Kattarey lebih banyak terlihat sebagai model majalah dewasa. Sekarang, perempuan ini terlihat lebih terampil memainkan tombol-tombol pemutar musik digital, CDJ. Melalui alat itulah ia menghasilkan dentuman-dentuman irama yang membuat orang bergoyang begitu mendengarnya. Adegan tersebut terlihat pada akun Instagram Poltee, yang memiliki 591 ribu pengikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DJ perempuan itu lebih dikenal dengan nama panggung Katty Butterfly. Melalui akun Instagram @dj_kattybutterfly36, ia mengunggah sebuah video penampilannya saat beraksi di atas panggung pada Februari lalu. Di video itu, ia tampak mengenakan bra berwarna hitam dan rok di bawah lutut dengan warna senada. Sesekali badannya bergerak mengikuti irama. Wanita asal Thailand ini memang dikenal sebagai DJ yang berpenampilan seksi dan kian terkenal berkat ekspos media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, sejumlah DJ baru yang berpenampilan seksi juga bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. Sama seperti Katty Butterfly, mereka merupakan para model yang merambah profesi baru sebagai DJ. Wajah mereka umumnya ditemui di majalah-majalah pria dewasa. Salah satunya adalah Ria Winata, 31 tahun.
Baca: Celetuk Suho EXO tentang Masturbasi, Simak Mitos Masturbasi
Ria mengawali kariernya sebagai seorang model sejak remaja dan kini menjadi presenter acara di sebuah stasiun televisi swasta. Ia juga pernah menjadi bintang iklan sejumlah produk, seperti kondom dan pasta gigi, serta pernah tampil dalam majalah pria dewasa.
Dia mengatakan karier sebagai DJ dirintisnya sejak lima tahun lalu, saat menjadi pembawa acara. Ria belajar selama tiga bulan di sekolah DJ Rumus, dan meneruskan belajarnya secara autodidaktik selama setahun. "Masih belum percaya diri saat itu, jadi belajar terus," kata Ria kepada Tempo, Kamis lalu.
Baca: Kisruh Deddy Corbuzier-Chika Jessica, Tips untuk Orang Tua Tiri
Ria mengatakan alasan utama dia menjadi DJ adalah kecintaannya kepada musik, sekaligus untuk menambah pundi-pundi kekayaannya dari bidang lain. Ia mengaku, sebelum menjadi DJ, dia jarang pergi ke klub malam karena kesibukannya syuting untuk berbagai macam acara.
Rata-rata ia bermain selama satu jam di atas panggung untuk menghibur para pengunjung klub malam. Sekali naik pentas, Ria mendapat bayaran Rp 15-30 juta, bergantung kota tempatnya bermain dan bentuk acaranya.
Biasanya Ria memainkan lagu-lagu pesanan klub yang menyewa jasanya. Ia pribadi menyukai genre musik electronic dance music atau EDM. Sebelum manggung, Ria mempersiapkan diri dengan berlatih dan menyusun lagu-lagu yang akan dimainkannya. "Sebenarnya semua musik bisa, tapi tetap tergantung permintaan klub," ujarnya.
Baca: Bahaya Suntik Filler Payudara, Sesak Napas sampai Kematian
Ria menuturkan sudah mengunjungi hampir seluruh wilayah Nusantara sebagai DJ. Kota-kota yang paling sering dikunjunginya adalah Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang.
KORAN TEMPO