Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan sejumlah indikator kegiatan ekonomi bidang perikanan mencatat kinerja positif sepanjang 2017. Menurut Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo, salah satu indikator yang dapat dilihat, yaitu terkait dengan kegiatan ekspor-impor perikanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Neraca perdagangan naik hampir sekitar 1,77 persen," katanya dalam konferensi pers Kinerja 2017 dan Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di gedung Mina Bahari IV, KKP, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam data KKP dari Januari 2012 hingga November 2017, kata Nilanto, volume bulanan ekspor perikanan tumbuh sekitar 1,63 persen. Namun jika dilihat per tahun, ujar dia, nilai volume ekspor 2012-2017 justru turun 3,23 persen per tahun.
Ekspor perikanan RI, menurut data KKP, lebih tinggi dibandingkan tiga negara lain, yaitu Cina, Vietnam, dan Filipina. Pertumbuhan nilai ekspor Indonesia, kata Nilanto, naik 2,31 persen per tahun pada 2012-2016 dan pertumbuhan neraca perdagangan naik 2,67 persen per tahun.
Sedangkan pertumbuhan nilai ekspor Cina naik 2,29 persen per tahun dan pertumbuhan neraca perdagangannya naik 0,6 persen per tahun. Nilai ekspor produk perikanan Vietnam naik 1,45 persen per tahun dan neraca perdagangannya turun 15,14 persen per tahun. Untuk Filipina, nilai ekspornya tumbuh naik 0,32 persen serta neraca perdagangannya turun 6,75 persen per tahun.
Sepanjang 2012-2016, Nilanto mengatakan terjadi kenaikan tren kenaikan nilai ekspor 2,45 persen dan nilai impor turun 1,89 persen. Dari sisi volume ekspor, tren tahunannya mengalami penurunan 3,23 persen.
Data yang diajukan KKP, berbeda dengan pernyataan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan. Pada Rabu, 10 Januari 2018, Kadin menyatakan kondisi produksi perikanan nasional saat ini masih kurang kondusif.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menyebut volume ekspor perikanan pun tak banyak berubah dalam dua tahun terakhir. "Ekspor produk perikanan 2016 hanya 1,07 ton, sedangkan 2017 diperkirakan relatif sama," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu, 10 Januari.
Menurut Yugi, angka ekspor ini terus menurun sejak 2014. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2014, kata dia, ekspor produk perikanan pernah mencapai 1,3 juta ton. Angka ini turun pada 2015 menjadi 1,1 juta ton. "Jumlah ekspor juga ternyata semakin turun, ini merupakan dampak turunnya produksi," katanya.