Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Konstruksi Bandara Kulon Progo Dimulai Akhir Januari

Pembangunan ini mendesak dilakukan mengingat kapasitas Bandara Adisucipto dinilai tidak mampu lagi menampung trafik penumpang.

7 Januari 2018 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I menargetkan konstruksi Bandar Udara atau Bandara Udara New Yogyakarta International Airport (NYIA), Kulon Progo, Yogyakarta, dimulai pada akhir Januari. Corporate Communication PT AP I Awaluddin mengatakan, saat ini, konstruksi masih terkendala pembebasan lahan yang belum selesai.

"Konstruksi dimulai akhir Januari karena target direncanakan awal 2019 beroperasi," ujarnya kepada Tempo pada Ahad, 7 Januari 2018.

Awaluddin berujar pembangunan fisik saat ini telah berjalan di lahan yang sudah dibebaskan. Pembangunan yang sudah dimulai adalah penggarapan airside, yang terdiri atas runway, taxiway, dan apron.

Simak: Warga Penolak Bandara Kulon Progo Bentrok dengan Polisi

"Penggarapan airside sejalan dengan pekerjaan landside, yaitu terminal penumpang dan kargo," ucapnya.

Awaluddin menuturkan pembangunan Bandara NYIA dibagi dalam dua tahap, yang masing-masing berlangsung pada 2020-2031 dan 2031-2041. Pada tahap pertama, kata dia, bandara diproyeksikan mencapai kapasitas 15 juta penumpang per tahun.

"Pada tahap kedua, pembangunan terminal mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun," tuturnya.

Dia merinci Bandara NYIA akan memiliki terminal seluas 130 meter persegi dalam pembangunan tahap pertama dan 195 meter persegi pada tahap berikutnya. Adapun runway yang dibangun sepanjang 3.250 meter pada tahap pertama dan 3.600 meter pada tahap selanjutnya, dengan lebar 60 meter.

Luas lahan yang telah selesai dibebaskan, kata Awaluddin, sekitar 98 persen dari total luas lahan 587 hektare. Dia berujar pihaknya masih berkomunikasi dengan sekitar 32 kepala keluarga, yang menolak meninggalkan rumahnya. "Masih proses konsinyasi di pengadilan, tapi kami juga melakukan land clearing," ujarnya.

Awaluddin mengatakan pembangunan Bandara NYIA mendesak dilakukan mengingat kapasitas Bandara Adisucipto dinilai tidak mampu lagi menampung trafik penumpang. AP I mencatat trafik Bandara Adisucipto pada 2017 mencapai 7,8 juta atau 4,58 kali dari kapasitas bandara 1,7 juta penumpang. Adapun pengembangan Bandara NYIA, kata dia, akan memperhatikan pertumbuhan bisnis terkait.

"Seluruh pebisnis penerbangan pasti akan mengikuti juga dan ini pasti akan bertumbuh lagi," kata Awaluddin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus