Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melaporkan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek sepanjang 2023. Dalam paparannya Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto melaporkan bahwa jumlah penumpang mencapai 290.890.677 penumpang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Asdo, tren volume pengguna KRL Jabodetabek baru mulai naik pada Januari 2023. Namun, masyarakat masih ragu, kasrena pandemi Covid-19, sehingga banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terlihat di Mei 2023 terus naik di Desember ada kenaikan,” ujar Asdo dalam konferensi pers di Kantor Pusat KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Menurut Asdo jumlah penumpang KRL Jabodetabek pada 2023 ini meningkat 35 persen dibandingkan pada 2022 yang jumlahnya mencapai 215.049.396 orang. Sedangkan Volume pengguna di tahun 2019 sebanyak 336.274.343 orang, 13 persen lebih tinggi dari tahun 2023.
Sedangkan rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada weekday sebesar 870.782 orang dan Weekend sebesar 656.935 orang. Jumlah perjalanan KRL sebanyak 1.090 perjalanan di atas lintasan sepanjang 450,2 kilometer. Volume tertinggi Commuter Line Jabodetabek pada tanggal 21 Maret 2023 sebanyak 975.271.
Untuk Kereta Bandara Soekarno-Hatta, kata Asdo, pihak KAI Commuter baru mulai mengelolanya pada awal 2023. Menurut dia ada tren kenaikan setelah Kereta Bandara Soetta diambil alih. Sepanjang 2023, kereta bandara itu melayani sebanyak 1.970.531 orang.
“Volume rata-rata per hari ini untuk weekday sebanyak 5.631 orang. Awalnya sebelum 2023 ini berkisar 2.000-an setelah kami kelola terjadi peningkatan rata-rata per hari,” ucap Asdo.
Peningkatan itu terjadi karena, ketika dikelola oleh Railink, kereta bandara peruntukannya hanya untuk penumpang dari dan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta. Namun setelah diambil alih KAI Commuter, kereta bandara juga bisa mengangkut penumpang untuk aktivitas harian.
Dengan tarif promo yang ditawarkan, Asdo menjelaskan, di awal 2023 banyak pelanggan KRL yang beralih ke kereta bandara. Karena tidak berdesakan walaupun bayar lebih tinggi, tapi jaminan tempat duduk ada.
“Jadi banyak penumpang yang menginginkan kenyamanan dari kereta bandara ini walaupun tujuannya bukan ke bandara untuk aktvitas harian,” tutur Asdo.
Bahkan, Asdo menuturkan, tren positif peningkatan penumpang kereta bandara itu juga terjadi hingga Desember 2023. “Kalau biasanya perolehan bulanannya hanya 80-85 persen, tapi di Desember ini kami bisa mencapai 101 persen,” kata Asdo.