Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat tingkat hunian hotel atau okupansi di kawasan Cipanas-Puncak mengalami peningkatan hingga 65 persen saat Idul Adha 1443 Hijriah. Peningkatan terjadi lantaran momen Idul Adha bersamaan dengan hari libur sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejak libur sekolah hingga Sabtu sore atau satu hari menjelang Idul Adha, angka kunjungan meningkat hingga 65 persen dan diperkirakan akan terus meningkat hingga dua hari ke depan, tercatat 1.015 kamar anggota PHRI Cianjur sudah terisi hingga Sabtu petang," ujar
Ketua PHRI Cianjur Nano Indrapraja di Cianjur seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 9 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun rata-rata lama orang menginap berkisar dua hingga tiga hari. Umumnya tamu berasal dari Jabodetabek.
Nano melanjutkan, okupansi hotel di Cianjur sudah mengalami kenaikan sejak beberapa bulan terakhir, terutama setelah Hari Raya Idul Fitri. Tamu berkunjung mulai ramai pasca-kasus Covid-19 di hampir semua kota melandai.
Sementara itu saat hari kerja, angka hunian juga mengalami peningkatan seiring libur panjang sekolah. Angka kunjungan mengalami kenaikan hingga 30 persen dibandingkan bulan sebelumnya pada hari biasa.
"Untuk hari kerja, tingkat hunian bisa mencapai 50 sampai 60 kamar di masing-masing hotel," katanya.
Tamu menginap untuk rata-rata hotel di Cianjur didominasi wisatawan domestik. Meski demikian, kunjungan wisatawan mancanegara sudah mulai terlihat, apalagi untuk hotel berbintang di kawasan Puncak-Cipanas.
Wisatawan mancanegara rata-rata berasal dari Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Yaman, dan Qatar. Manajer Bydiel Hotel Cianjur, Oos Somantri, mengatakan satu hari menjelang Hari Raya Idul Adha, tingkat hunian mengalami peningkatan lebih dari 65 persen. Bahkan pihaknya memperkirakan dari 84 kamar yang akan terisi penuh hingga Senin, 11 Juli mendatang.
"Kami berharap kenaikan ini, akan terus terjadi seiring rendahnya kasus Covid-19," katanya.
ANTARA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini