Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Kementerian Perhubungan menyebut, saat Natal dan tahun baru atau Nataru mendatang, sekitar 7,63 juta atau 6, 49 persen orang bakal melakukan perjalanan keluar dari Provinsi Sumatra Utara. Jumlah ini menempati urutan kelima setelah Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Masih diurutan kelima, Sumut juga menjadi daerah tujuan perjalanan terbanyak saat Nataru nanti, sekitar 9,22 juta atau 7,84 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari jumlah tersebut, sedikitnya 2 juta orang melakukan perjalanan selama libur Nataru di Sumut. Juga diprediksi terjadi kenaikan penumpang angkutan jalan sebesar 10-15 persen, kereta api 10 persen, angkutan udara 2-5 persen, laut 5 persen dan penyeberangan 5-10 persen. “Kami prediksi, ada kurang lebih dua juta yang bergerak, ini potensinya. Belum lagi pergerakan lokal antar-kota, antar-kabupaten. Makanya perlu disiapkan kebijakan dan antisipasi untuk keamanan dan kelancaran,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus dalam keterangan pers di kantor gubernur, Kamis, 5 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, pembatasan waktu operasional angkutan barang pada puncak mudik dan balik di ruas jalan utama jalur mudik dan balik. Kedua, mendorong pemanfaatan sarana angkutan umum atau fasilitas mudik gratis untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Selanjutnya, memastikan kelayakan operasional moda transportasi melalui inspeksi keselamatan dan pemeriksaan kesehatan awak bus. "Memastikan kesiapan jalur mudik dan antisipasi terhadap daerah rawan kecelakaan, macet, longsor dan banjir. Bulan ini cuaca ekstrem jadi tantangan, perlu kita antisipasi juga,” ucapnya.
Gubernur juga telah mengeluarkan surat edaran antisipasi pengamanan lalu lintas masa Nataru kepada bupati dan wali kota. Isinya, meminta kelancaran distribusi logistik, BBM dan keperluan penanganan bencana alam. Kemudian, membentuk posko pelayanan dan monitoring penyelenggaraan angkutan Nataru, melaksanakan kegiatan Inspeksi Keselamatan atau ramp check terhadap kelaikan jalan angkutan umum dan kesehatan fisik pengemudi termasuk tes urine.
Selanjutnya, memastikan kesiapan jalur alternatif serta ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan sebagai langkah antisipatif atas gangguan lalu lintas yang mungkin terjadi. Berkoordinasi dengan operator, perusahaan angkutan umum setempat untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. "Juga melakukan penegakan hukum kepada angkutan penumpang umum dan angkutan pariwisata yang tidak sesuai ketentuan, serta angkutan barang yang melebihi batas ketentuan muatan dan kelebihan dimensi," ucap Agustinus.
Tahun ini, Pemprov Sumut kembali mengadakan mudik gratis dengan tujuan: Medan-Parapat-Sibolga, Medan-Parapat-Tarutung, Medan-Parapat-Siborongborong-Pakkat-Barus, Medan-Kabanjahe-Sidikalang-Salak, Medan-Kabanjahe-Pangururan, Medan-Kabanjahe-Tigabinanga dan Medan-Kisaran-Rantauprapat. Berangkat pada 21 Desember dari Terminal Amplas. “Pendaftaran sudah dibuka sejak 4 hingga 19 Desember secara online maupun offline, ditutup jika kuota sudah terpenuhi,” kata Agustinus.
Secara offline, loket pendaftaran buka di kantor Dinas Perhubungan Sumut, Terminal Amplas, Universitas HKBP Nomensen, Universitas Methodist, Universitas Katolik St Thomas dan kantor Distrik HKBP Medan. “Pendaftar online tetap harus mengambil tiket di kantor kami atau tempat yang sudah ditentukan untuk mengantisipasi seat yang telah dipesan namun tidak diambil,” katanya lagi.
Agustinus menjamin selama mudik gratis, bus yang ditumpangi memiliki izin lengkap dan laik jalan. Kesehatan dan keadaan supir pun dipastikan aman. "Selain tiket gratis, kami juga menyediakan makanan ringan dan berat untuk perjalanan," imbuhnya.