Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Marak Tabrak Belakang di Jalan Tol, Pengamat Sebut Belum Terlaksananya Zero Odol Jadi Penyebab

Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan tabrak belakang di jalan tol sering terjadi. Penyebabnya karena belum rerwujudnya kebijakan zero odol atau over dimension and over load.

26 Maret 2023 | 12.56 WIB

Petugas melakukan evakuasi truk bermuatan batu bara yang mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Tol Dalam Kota, Cawang-Grogol KM 5400, di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Kecelakaan antara truk B 9566 FEH dengan truk BK 8851 FB mengakibatkan sopir kedua kendaraan itu mengalami luka-luka serta menyebabkan arus lalu lintas di jalan tol mengalami kemacetan panjang. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Perbesar
Petugas melakukan evakuasi truk bermuatan batu bara yang mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Tol Dalam Kota, Cawang-Grogol KM 5400, di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Kecelakaan antara truk B 9566 FEH dengan truk BK 8851 FB mengakibatkan sopir kedua kendaraan itu mengalami luka-luka serta menyebabkan arus lalu lintas di jalan tol mengalami kemacetan panjang. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan tabrak belakang di jalan tol sering terjadi. Penyebabnya karena belum terwujudnya kebijakan zero odol atau over dimension and over load.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Cukup marak kecelakaan akibat tabrak belakang terjadi di jalan tol. Seiring dengan belum terwujudnya kebijakan zero truk odol, fenomena ini akan terus terjadi," kata Djoko melalui keterangan pers, Minggu, 26 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia menilai, kebijakan ini sulit terwujud lantaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) masih meminta penundaan setiap kebijakan akan diterapkan.

"Catatan dari Ditjenhubdat (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat) menunjukkan upaya penundaan itu terjadi di tahun 2019, 2021 dan tahun 2023," tutur Djoko.

Dia pun berharap Kemenperin dan Apindo memiliki empati dengan keselamatan lalu lintas. Dengan begini, ekonomi dan keselamatan akan terwujud seperti di banyak negara lain.

Dia menyebut, dalam kurun setahun terakhir ini, setidaknya ada dua tokoh yang meninggal dunia di jalan tol, karena menabrak belakang truk. 

Pertama adalah kecelakaan lalu lintas yang menimpa mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Jalan Tol Pemalang pada 22 Agustus 2022.

Kemudian ada pebulu tangkis Syabda Perkasa Belawa yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas di Tol Pemalang pada Senin, 20 Maret 2023. Syabda tewas setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

Lebih jauh, dia mengungkap bahwa jalan tol di Indonesia masih menyumbangkan rasio kecelakaan lalu lintas per kilometer tertinggi. 

"Jalan Tol Cipali adalah jalan tol dengan fatalitas tertinggi di dunia, rata-rata 1 (korban) jiwa per kilometer," tuturnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

 

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus