Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menhub Sebut Sejumlah Sopir Bus di Terminal Kampung Rambutan Darah Tinggi

Menhub Budi Karya Sumadi menemukan sejumlah sopir bus menghadapi isu kesehatan akibat pekerjaannya.

29 Maret 2022 | 11.01 WIB

Petugas memerika kesehatan supir bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022. Pemeriksaan kesehatan dan tes urine kepada supir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)  dilakukan secara rutin setiap bulan yang bertujuan untuk memastikan kesehatan supir serta mencegah terjadinya kecelakaan akibat penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Petugas memerika kesehatan supir bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022. Pemeriksaan kesehatan dan tes urine kepada supir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dilakukan secara rutin setiap bulan yang bertujuan untuk memastikan kesehatan supir serta mencegah terjadinya kecelakaan akibat penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta operator bus, dinas perhubungan daerah, dan Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) memperhatikan kesehatan para pengemudi dan kernet bus antar-kota antar provinsi (AKAP). Ia menemukan sejumlah sopir bus menghadapi isu kesehatan akibat pekerjaannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Saya sudah menemui (sopir bus) di Terminal Kampung Rambutan, mereka darah tinggi karena kehidupannya memaksa mereka melakukan kegitan sehari-hari. Ini bahaya. Saya instruksikan ke Dishub dan BPTD untuk care terhadap kesehatan mereka,” ujar Budi Karya dalam rapat koordinasi teknis perhubungan darat di Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menhub Budi Karya menyatakan kondisi kesehatan sopir bus berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan penumpang. Dalam sektor transportasi, keamanan merupakan key performance indicator (KPI) utama yang harus dipenuhi oleh operator.

Karena itu, menurut Budi, perlu ada dokter atau petugas kesehatan yang berjaga di sekitar terminal utama penumpang untuk memeriksa kesehatan para awak bus. Pengecekan kesehatan mendesak menjelang periode angkutan mudik Lebaran.

Budi Karya mewanti-wanti agar seluruh sopir maupun kernet berada dalam kondisi fit saat mengangkut penumpang selama periode arus mudik dan balik. “Kalau sakit, berikan pengobatan. Memang ada BPJS Kesehatan, tapi secara intensif korporasi perlu memberikan perhatian khusus,” ucap Budi Karya.

Selain keselamatan sopir, Budi Karya meminta seluruh operator memastikan armadanya dalam keadaan layak beroperasi. Menjelang Idul Fitri, dia meminta dinas-dinas perhubungan melakukan rampcheck kendaraan, termasuk bus pariwisata.

“Perhatikan, di masa-masa lebaran banyak saudara yang akan pulang mudik, antusiasnya tinggi. Kita harus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, bagaimana policy dijalankan dengan ketat,tapi satu sisi, keselamatan harus dilakukan,” ucap Budi Karya.

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus