Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan masih ada sekitar 630 proyek Base Transceiver Station atau BTS 4G yang belum selesai dibangun Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) Kominfo. Jumlah yang belum dituntaskan tersebut berada di kawasan Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami harapkan mudah-mudahan semester 1 tahun depan atau 3 bulan bisa kami selesaikan, khususnya di Papua,” ujar dia dalam acara peresmian pengoperasian BTS 4G BAKTI Kominfo dan Integrasi Stasiun Bumi Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 yang disiarkan langsung di akun YouTube Kemkominfo pada Kamis, 28 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kominfo melalui BAKTI membangun BTS 4G dalam dua tahap. Tahap pertama, sampai dengan tahun 2020 total pembangunan BTS di 1.682 lokasi dan seluruhnya telah migrasi ke layanan jaringan 4G pada tahun yang sama.
Selanjutnya mulai 2021, pembangunan tahap kedua di 5.618 lokasi yang dibagi menjadi dua fase, yaitu Fase 1 Tahun 2021 di 4.112 lokasi dan Fase 2 Tahun 2022 di 1.506 lokasi. Pembangunan difokuskan pada wilayah 3T, dengan 76 persen cakupannya berada di timur Indonesia, yakni Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Per 26 Desember 2023, sudah seluruh BTS 4G telah on air untuk 1.682 lokasi. Sedangkan untuk Tahap 2 BTS di sebanyak 4.990 lokasi telah on air dari keseluruhan target. Namun, sejumlah 628 lokasi belum on air, mayoritas diakibatkan karena status kahar keamanan di Papua dan kesulitan mobilisasi material ke lokasi.
“Kami bisa selesaikan tahun ini 4.990, tadi saya lapor ke Pak Presiden 4.988 berarti ada tambah dua yang sudah on air,” kata Budi Arie.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi merespons janji Budi Arie yang akan menyelesaikan proyek BTS 4G tahun depan. “Jangan siap-siap lho, saya catat benar lho,” kata dia.
Menurut kepala negara, belum selesainya sisa 630-an BTS 4G itu karena masalah lapangan yang berada di Papua. Jokowi menjelaskan di sana medan juga cukup sulit, dan keamanannya perlu didampingi TNI dan polisi.
“Tadi pagi saya sudah perintahkan panglima TNI dan Kapolri agar pembangunan bisa segera dimulai dari dampingi dari sisi keamanannya,” tutur Jokowi. “Sehingga semuanya masalah-masalah yang ada bisa kami selesaikan dengan baik.”