Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Minyakita Masih Langka, Zulhas Tetap Sebut Stoknya Terbatas tapi Banyak yang Beli

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas kembali menepis pernyataan stok Minyakita mengalami menipis atau bahkan mengalami kelangkaan.

3 Februari 2023 | 11.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas kembali menepis pernyataan stok Minyakita menipis atau bahkan mengalami kelangkaan di pasar. Pasalnya, kata Zulhas, memang stok Minyakita itu hanya 300 ribu liter per bulan, tetapi semua orang membeli Minyakita, sehingga sulit ditemukan di pasar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zulhas menceritakan dulu sebelum berganti menjadi Minyakita, namanya adalah minyak curah. Jadi, kalau orang beli minyak curah itu harganya paling murah, karena ini termasuk yang ditugaskan oleh pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dulu untuk dapat membeli minyak curah itu pakai KTP, nah sekarang sudah lebih maju lagi pakai PeduliLindungi, karena pakai PeduliLindungi jadi bagus, semua orang jadi beli Minyakita.” Kata Zulhas saat menghadiri Bulan Literasi Kripto pada 2 Februari 2023.

Zulhas menyayangkan Minyakita yang seharusnya hanya dijual di pasar, justru banyak yang dijual di pasar modern dan situs online, “Aturannya memang untuk pasar-pasar, tapi banyak yang jual di selain pasar sehingga kurang barangnya,” ucap Zulhas.

Semua orang, kata Zulhas mencari Minyakita karna kualitasnya bagus. Zulhas mengklaim kesamaan kualitas Minyakita yang seharga Rp 14 ribu dengan minyak lain yang seharga Rp 20 ribu per liter.

“Kalau orang ke pasar belinya Minyakita, padahal kan stoknya terbatas dan hanya untuk yang layak seharusnya,” ujar Zulhas

Untuk mengatasi kelangkaan Minyakita ini, Zulhas menyatakan akan mengambil dua langkah.

Pertama, dia akan menambah terlebih dahulu stok Minyakita, “Kalau kemarin 300 ribu liter perbulan, sekarang dinaikkan 50 persen jadi 450 ribu liter perbulan.” Tutur Zulhas.

Kedua, Zulhas mengatakan terus mengecek pihak yang membuat Minyakita ini agar tidak dijual online, “Kami suruh jualnya di pasar. Nanti orang-orang yang dipasar itu yang membelinya. Kalau di supermarket gak ada, ya memang untuk pasar-pasar ini.  Ke online gak boleh, karena distribusinya ke pasar nanti.” Jelasnya.

Zulhas juga mengaku terus mengawasi masalah ini dan mengimbau masyarakat untuk membeli Minyakita di pasar saja, “Kami sudah punya Rp 20 ribu di pasar, nah di situlah jika ingin membeli Minyakita,” tutup Zulhas.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus