Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria merespon nasib program internet gratis yang sempat digaungkan calon presiden atau capres Ganjar Pranowo pada masa kampanye Pemilu 2024 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat kampanye lalu, program internet gratis Ganjar seolah bersaing gema dengan program makan siang gratis capres Prabowo Subianto untuk merebut simpati publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas apakah program internet gratis bakal digarap pemerintah pasca perhitungan suara sementara menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul?
"Soal internet gratis, ya kita semua bercita-cita supaya ada internet gratis toh, mudah-mudahan saja itu bisa diwujudkan," kata Nezar di sela menghadiri Diskusi Publik Kecerdasan Artifisial di UGM Yogyakarta Jumat 8 Maret 2024.
Nezar mengungkapkan, untuk mewujudkan internet gratis di Indonesia tentu membutuhkan kalkulasi yang matang. Terutama dari aspek ekonomi untuk menyokong infrastrukturnya. Kebutuhan internet gratis juga perlu melihat skala prioritas.
"Sampai saat untuk mewujudkan internet gratis ada nilai keekonomian yang harus dipenuhi terlebih dahulu, harus ada investasi juga di situ,"
"Dan ketersediaan koneksi internet kan bukan cuma dibangun oleh pemerintah, tapi juga perlu melibatkan sejumlah korporasi lain," imbuh Nazar.
Dengan kondisi itu, kata Nazar, perlu kembali melihat nilai keekonomian yang perlu dikaji lebih dalam.
"Nanti kita lihat, pada satu titik dia akan punya balance sendiri, sehingga (internet) makin lama makin murah, bukan gratis, tapi lebih ke murah," katanya.
Menurut Nezar, apabila ekonomi Indonesia bertumbuh makin maju, maka kompensasi untuk memberikan internet gratis sebagai bagian pelayanan publik berpeluang tinggi tercapai.
"Jadi mari sama-sama berjuang supaya ekonomi kita bertumbuh dan maju," katanya.