Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gonjang-ganjing kembali terjadi di Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto tiba-tiba mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum pada Ahad, 11 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal, sesuai dengan jadwal, seharusnya proses pergantian ketua umum partai beringin dilakukan lewat pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar, yang berlangsung pada Desember 2024 mendatang. “Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga melalui keterangan video yang diunggahnya di media sosial Instagram pribadi, Ahad, 11 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menyatakan pengunduran dirinya terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024. Pengunduran itu dilakukan atas pertimbangan untuk menjaga keutuhan Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto.
Di tengah kosongnya kursi pemimpin Golkar, nama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia digadang-gadang bakal mengisi posisi yang ditinggalkan Airlangga. Menurut laporan Koran Tempo pada 4 Maret 2024, manuver Bahlil Lahadalia merebut kursi Ketua Umum Partai Golkar dari Airlangga atas restu Presiden Jokowi. Apabila skenario tersebut sukses, maka terdapat kemungkinan Presiden Jokowi akan menjadi Ketua Dewan Pembina partai beringin.
Bahlil dan Airlangga merupakan menteri di Kabinet Presiden Jokowi yang juga berprofesi sebagai pengusaha. Keduanya sukses di bisnis masing-masing dan mengumpulkan banyak pundi-pundi rupiah. Berikut perbandingan harta kekayaan Bahlil Lahadalia dan Airlangga Hartarto.
Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia
Berdasarkan arsip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Elektronik (e-LHKPN) pada laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jumlah harta kekayaan Bahlil Lahadalia saat ini adalah sebesar Rp 310 miliar (Rp 310.420.076.693) menurut laporan 1 April 2024 untuk periode 2023.
Bahlil pertama kali menyampaikan jumlah aset yang dimilikinya saat awal menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Total hartanya kala itu sebesar Rp 295 miliar (Rp 295.149.680.731), menurut laporan 19 Februari 2020.
Seiring berjalannya waktu, harta kekayaan Bahlil semakin meningkat setiap tahunnya. Pada 5 Maret 2021, total hartanya dilaporkan meningkat menjadi Rp 300 miliar (Rp 300.445.709.773). Setahun kemudian, hartanya tercatat sebesar Rp 301 miliar (Rp 301.459.290.833).
Lalu pada 31 Maret 2023 dia kembali melaporkan jumlah harta kekayaannya sebesar Rp 302 miliar (Rp 302.467.616.354). Terbaru, harta kekayaannya dilaporkan mencapai Rp 310 miliar per 1 April 2024, dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah dan bangunan: Rp 291.617.305.000.
- Alat transportasi dan mesin: Rp 98.400.000.
- Harta bergerak lainnya: -
- Surat berharga: Rp 1.612.500.000.
- Kas dan setara kas: Rp 17.091.871.693.
- Harta lainnya: -
- Utang: -
Total harta kekayaan: Rp 310.420.076.693
Kekayaan Bahlil didominasi oleh aset properti. Dalam LHKPN-nya, Bahlil mengaku memiliki 18 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Sragen (Jawa Tengah), Gianyar (Bali), dan Jayapura (Papua).
Aset properti Bahlil itu mempunyai luas bervariasi, mulai dari 68 meter persegi hingga 3.500 meter persegi. Sementara koleksi kendaraannya hanya ada dua, yaitu Toyota Harrier (2007) dan Honda CRV (2010)
Harta Kekayaan Airlangga Hartarto
Saat pertama menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 253.678.497.212 atau Rp 253 miliar per 30 September 2019.
Total hartanya selama menjabat pun terus meningkat menjadi, Rp 254.040.349.579 per 31 Desember 2019, Rp 260.611.928.764 per 31 Desember 2020, dan Rp 425.600.875.203 per 31 Desember 2021. Adapun harta kekayaan yang dilaporkan Airlangga terakhir kali mencapai Rp 454.390.229.404 per 27 Maret 2023, dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah dan bangunan: Rp 113.977.496.224.
- Alat transportasi dan mesin: Rp 2.489.000.000.
- Harta bergerak lainnya: Rp 573.500.000.
- Surat berharga: Rp 56.245.288.666.
- Kas dan setara kas: Rp 335.086.703.413.
- Harta lainnya: Rp 16.637.735.150.
- Utang: Rp 70.619.494.049.
Dalam LHKPN-nya, Airlangga mengaku memiliki delapan bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Bogor, Gianyar (Bali), Manado (Sulawesi Utara), hingga Australia. Aset properti itu mempunyai luas berkisar 200 hingga 40.455 meter persegi.
Dia juga mengoleksi lima unit kendaraan bermotor roda empat, meliputi Jaguar (2010), Toyota Vellfire (2017), Toyota Jeep PC200 HDTP (2014), Toyota Kijang Innova (2015), dan Toyota Kijang Innova (2016).
Ni Kadek Trisna Cintya Dewi, Melynda Dwi Puspita, Aisyah Amira Wakang berkontribusi dalam penulisan artikel ini.