Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemerintah Laos Pelajari Fasilitas Pengelolaan Tinja di Kota Depok

Teknik pengelolaan limbah kotoran manusia atau tinja Kota Depok diapresiasi hingga dunia internasional.

7 Desember 2022 | 10.47 WIB

fasilitas mck di Glamping De Loano Jawa Tengah (Foto: dok BKP Kemenpar)
Perbesar
fasilitas mck di Glamping De Loano Jawa Tengah (Foto: dok BKP Kemenpar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Depok – Teknik pengelolaan limbah kotoran manusia atau tinja Kota Depok mendapat apresiasi dunia internasional. Selasa 6 Desember 2022 kemarin, delegasi negara Laos berkunjung ke Kota Belimbing itu hanya untuk mempelajari teknologi yang digunakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, kedatangan delegasi negara Laos diinisiasi oleh Fecal Sludge Management Alliance (FSMA) dan berdasarkan arahan dari Bappenas RI dan Kementerian PUPR. Kota Depok, kata dia, dinilai sebagai kota terbaik dalam pengelolaan limbah setelah Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Arahan dari Bappenas dan Kementerian PUPR, Pemerintah Laos ingin belajar, menimba ilmu pengetahuan terkait dengan masalah pengelolaan limbah," kata Idris, Selasa 6 Desember 2022.

Idris menyampaikan, pengelolaan limbah di Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) Kalimulya telah menggunakan teknologi modern, tidak lagi manual. Namun dirinya tidak menampik masih adanya kekurangan-kekurangan dalam pelaksnaannya karena keterbatasan anggaran.

"Pada dasarnya kami sambut baik kunjungan ini, meskipun masih ada kekurangan, salah satunya alat penyaring sampah ya dari mobil ke alat penyaringnya nanti ada plastik, beling, segala macam, itu akan terpisah sebelum masuk ke kolamnya, belum ada,” kata Idris.

Hal itu pun, kata Idris, yang akan menjadi fokus Pemerintah Kota Depok untuk melakukan evaluasi bersama para pakar yang juga turut dalam rombongan delegasi negara Laos tersebut.

“Nanti kita lihat, kan di sini ada pakar-pakar dalam pengelolaan limbah, apa kekurangannya akan kami share sehingga nanti mereka (Laos) bisa benar-benar belajar dari Indonesia khususnya Kota Depok," katanya.

Idris melanjutkan, selain untuk belajar pengelolaan limba, kunjungan delegasi dari negara Laos itu juga dalam rangka kerjasama GGGI-KOICA South South Knowledge Exchange (SSKE).

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Baca: Tim Ekspedisi: Kualitas Air Ciliwung Masih Buruk Akibat Tinja Manusia dan Sapi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus