Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) percaya pembangunan kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) dapat meningkatkan nilai ekspor dan kerja sama kontraktor Indonesia di masa depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nanti kalau LRT ini sudah kita lihat nanti ada di Palembang, lalu yang kedua di Jakarta, dan yang ketiga di Bandung, kemudian ada di Surabaya dan Medan, ya sudah kenapa tidak (diekspor)," kata Presiden usai meninjau uji coba LRT di Stasiun Jaka Baring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 13 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Jokowi, Indonesia telah memiliki nama di bidang ekspor di sektor transportasi dalam bidang perkeretaapian seperti ke Bangladesh dan Filipina.
Selain gerbong kereta LRT, Presiden mengatakan Indonesia juga dapat menawarkan kerja sama di bidang pembangunan konstruksi untuk penyangga LRT.
"Hitung-hitungan kemarin, juga tadi saya diberitahu oleh Pak Dirut Waskita dan Dirut PT Inka, (LRT Palembang) paling murah dibandingkan negara lain," ujar Jokowi.
Presiden juga menegaskan, kualitas produk perkeretaapian Indonesia kompetitif dalam bersaing dengan negara lain.
Selain itu, Presiden juga mengapresiasi pembangunan sarana LRT Palembang hampir seluruhnya dibuat oleh anak bangsa. "Ini sudah membuktikan bahwa kereta ringan LRT Palembang ini memang lebih dari 90 persen dibuat oleh putra-putri terbaik Indonesia. Baik keretanya, baik konstruksinya. Hanya mesin saja, mesin keretanya yang memang masih harus membeli dari Bombardier Jerman," ujarnya.
Presiden Jokowi pada hari ini, Jumat, 13 Juli 2018, menumpang kereta LRT dari Bumi Sriwijaya yang terletak di depan Mall Palembang Icon menuju Stasiun Jaka Baring Sport City.
ANTARA