Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PTBA Dukung Pengembangan Biomassa untuk Cofiring PLTU di Tanjung Enim Sumsel

PTBA bersama sejumlah kementerian meluncurkan pilot project Kemitraan Pengusahaan Biomassa pada Co-firing PLTU Mulut Tambang di Tanjung Enim, Sumsel.

22 Desember 2022 | 23.18 WIB

Kawasan Museum Batu Bara Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang berada di areal seluas 4,5 Ha. (ANTARA/HO-PTBA)
Perbesar
Kawasan Museum Batu Bara Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang berada di areal seluas 4,5 Ha. (ANTARA/HO-PTBA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama sejumlah kementerian meluncurkan pilot project Kemitraan Pengusahaan Biomassa pada Co-firing PLTU Mulut Tambang di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pilot project ini merupakan kerja sama pemerintah, BUMN, swasta, akademisi, dan asosiasi dalam menyusun suatu model kebijakan yang memungkinkan kolaborasi sektor pertambangan dan kehutanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan bahwa cofiring PLTU merupakan aksi nyata untuk menekan emisi.

"Kami berharap implementasi pilot project ini dapat menjadi model bagi perusahaan pertambangan dan perusahaan kehutanan lain untuk berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan energi terbarukan di sektor domestik maupun global," ujar Nani dalam Launching Pilot Project Biomassa yang disiarkan secara virtual, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2022. 

Nani meminta agar cofiring PLTU melibatkan masyarakat sekitar dalam produksi biomassa. Agar program tersebut mendapat dukungan dari masyarakat dan keberlanjutan terjamin.

"Cofiring menjadi hal yang sangat penting, maka harus melibatkan masyarakat. Ini sangat bagus untuk kita dorong agar bisa dilakukan di sektor pertambangan," kata dia. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU menjadi salah satu langkah untuk mempercepat transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

"PTBA terus bertransformasi dari perusahaan pertambangan batu bara menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Saat ini, kami berpartisipasi mendorong percepatan transisi energi melalui Program Kemitraan Pengusahaan Biomassa dan Batubara di Sumatera Selatan," ucap Arsal. 

"Untuk tahap awal, cofiring akan dilakukan di PLTU Tanjung Enim 3x10 Megawatt (MW) milik PTBA. Pengujian cofiring biomassa di PLTU Tanjung Enim dilaksanakan secara bertahap, pada tahap awal sebesar 1-5 persen," tambahmya.

Arsal mengatakan tidak hanya menekan emisi, cofiring juga bermanfaat dari sisi ekonomi. Hutan produksi, lahan reklamasi, lahan-lahan tidur yang tidak produktif, hingga lahan-lahan kritis/terdegradasi dapat dimanfaatkan untuk tanaman-tanaman yang menjadi bahan baku biomassa.

"Dalam model kebijakan ini terdapat konsep pemanfaatan hutan produksi dalam skema multiusaha kehutanan, pemanfaatan lahan reklamasi, serta lahan terdegradasi menjadi sumber energi terbarukan berupa biomassa berbasis kayu yang dimanfaatkan sebagai cofiring PLTU batu bara. Dengan demikian menambah nilai keekonomian lahan tersebut," tuturnya. 

Hadir dalam acara ini, antara lain Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti, Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo, Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan KLHK Krisdianto, Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kemenko Marves Kus Prisetiahadi, Asisten Deputi Pertambangan Kemenko Marves Tubagus Nugraha, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP Muhammad Yusuf, Koordinator Perlindungan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Tyas Nurcahyani.

Selain itu hadir juga Direktur Utama PT TBP Roy Arman Afandy, Direktur SDM dan Umum PT Pelindo Ihsanuddin Usman, Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia, Komisaris PT Pelindo Marsetio, Sekretaris Jenderal APHI Purwadi Soeprihanto, dan Ketua Harian APROBI Paulus Tjakrawan.


NABILA NURSHAFIRA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus