Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pupuk Indonesia Bakal Bangun 2 Pabrik Pupuk NPK Berbasis Nitrat

Pupuk Indonesia akan membangun dua pabrik pupuk NPK berbasis nitrat usai peresmian pabrik amonium nitrat di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada hari ini.

29 Februari 2024 | 19.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (keempat kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (ketiga kanan), Mendag Zulkifli Hasan (kedua kanan) dan Ketua Wantimpres Wiranto (kanan) saat melepas keberangkatan pengiriman perdana produk amonium nitrat usai peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024. Presiden mengapresiasi pembangunan pabrik amonium nitrat oleh BUMN yang mampu memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun dan diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bontang - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan rencana membangun dua pabrik pupuk NPK berbasis nitrat. Hal ini akan dilakukan usai anak perusahaannya PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana mendirikan perusahaan patungan PT Kaltim Amonium Nitrat yang kemudian meresmikan pabrik amonium nitrat di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mudah-mudahan dengan ini, kita punya pabrik amonium nitrat, kita akan lanjutkan dengan membangun dua pabrik NPK berbasis nitrat," kata Direktur Utama PIHC Rahmad Pribadi saat ditemui usai peresmian pabrik amonium nitrat di Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rahmad menjelaskan, selama ini amonium nitrat dikenal sebagai bahan peledak. Padahal, bahan itu bisa juga digunakan menjadi bahan baku pupuk NPK berbasis nitrat.

Pupuk jenis ini, kata dia, biasanya digunakan untuk tanaman hortikultura. Selama ini, kebutuhan pupuk NPK berbasis nitrat nasional yang hampir 500 ribu ton masih dipenuhi dengan impor dari negara-negara di Eropa, Cina, dan sebagainya.

"Satu akan kita bangun di sini (Bontang) karena dekat dengan pabrik ini, satu lagi kita bangun di Jawa Barat (Karawang) karena dekat dengan pasarnya," lanjut Rahmad.

Rahmad menuturkan pabrik tersebut direncanakan memiliki kapasitas produksi sebanyak masing-masing 100 ribu ton. Pembangunan pabrik pupuk NPK berbasis nitrat akan ditargetkan dibangun pada akhir 2025 di Karawang dan pada 2026 di Bontang.

Pembangunan pabrik di Karawang akan dilakukan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Kujang. Sedangkan pembangunan pabrik di Bontang akan dilakukan anak perusahaan lain PIHC, yaitu PT Pupuk Kaltim.

"Jadi 200 ribu ton pabrik NPK berbasis nitrat," tutur Rahmad.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus