Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sepakat Impor Sapi dari Brazil, Luhut Prediksi Harga Daging pada Maret 2024 di Bawah Rp 100 Ribu

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia telah sepakat mengimpor sapi dari Brazil.

16 Agustus 2023 | 11.09 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui awak media usai acara konferensi pers International and Indonesia CCS Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 30 Mei 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui awak media usai acara konferensi pers International and Indonesia CCS Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 30 Mei 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Brazil untuk membahas sejumlah kemitraan, salah satunya kerja sama pengembangan peternakan dan pengadaan daging di Indonesia. Ia mengatakan Indonesia telah sepakat mengimpor sapi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami sepakat bahwa yang diimpor dari Brazil bukan hanya daging sapi saja, tetapi sapi pejantan dan anak sapi," kata dia melalui akun Instagram resminya pada Rabu, 16 Agustus 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia memperkirakan pada Maret 2024 nanti harga daging di Indonesia sudah berada di bawah Rp 100.000 per kilogram. Jika harga daging sapi semakin murah, tutur Luhut, masyarakat akan lebih sering mengkonsumsi makanan bergizi dengan harga yang lebih terjangkau tentunya.

Ia mengatakan sapi impor ini untuk dikembangbiakkan di dalam negeri agar kualitas peternakan sapi di Indonesia bisa semakin maju. Dengan begitu, Indonesia akan punya tiga sumber utama pemasok daging sapi, selain Australia dan India yang juga memasok kerbau ke Tanah Air.

Lebih lanjut, Luhut berharap upaya ini sedikit membantu mewujudkan cita-cita Indonesia untuk swasembada daging dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk memajukan kualitas peternakan daging sapi di dalam negeri, menurutnya, memang tidak mudah. Beberapa persoalan pun muncul terkait hal ini, seperti isu penyakit mulut dan kuku (PMK), sistem regulasi, serta metode untuk memperbanyak sapi di tingkat peternak. 

"Namun jika kita kembali kepada niatan semula yaitu menghadirkan kualitas gizi dan pangan terbaik untuk masyarakat, maka persoalan apapun harus bisa diatasi," ucapnya. 

Selain itu, Luhut pun melanjutkan kemitraan antara kedua negara di bidang kehutanan. Ia berujar Brazil dan Indonesia sama-sama punya hutan tropis yang cukup besar. Dia berharap kemitraan ini semakin diperluas dengan kerjasama trilateral bersama Republik Demokratik Kongo. 

Ia menilai kerja sama ini juga dapat mendorong solidaritas negara-negara pemilik hutan, yang notabene juga negara berkembang ini, agar semakin berdampak signifikan bagi penanganan perubahan iklim.

Adapun kunjungan Luhut ke Brazil dalam rangka menindaklanjuti pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva di Hiroshima, Jepang pada Mei 2023 lalu. Luhut bercerita ia menempuh perjalanan selama 2,5 jam dengan speed boat menyusuri pedalaman Amazon menuju salah satu peternakan besar di Brazil. 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus