Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan sektor pertanian Indonesia akan menjadi prioritas dalam kelancaran program Presiden Prabowo Subianto, yakni ketahanan pangan. Menurut Sri Mulyani, hal ini karena total belanja negara pada 2025 mengalami peningkatan sebesar 8,9 persen untuk program tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pemerintah dan DPR telah menyepakati belanja negara tahun 2025 sebesar Rp 3621,3 triliun. Untuk belanja pemerintah pusat mencapai Rp 2701,4 triliun yang ditunjukkan untuk mendorong program prioritas pemerintah. Salah satunya bidang ketahanan pangan,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan resmi pada Selasa, 10 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sri Mulyani memaparkan, program unggulan milik Prabowo yang akan berlangsung pada 2025 dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), di antaranya program makan bergizi gratis hingga upaya pemerintah dalam mewujudkan lumbung pangan nasional yang berada di tingkat kabupaten atau kota maupun tingkat desa.
“Arahan Bapak Presiden mengenai prioritas dan fokus program pemerintah akan terus menjadi pegangan bagi alokasi dan realokasi anggaran kementerian dan lembaga,” kata dia.
Sri Mulyani berharap daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) setiap kementerian dan lembaga dapat segera direalisasikan, sehingga pada awal 2025 masyarakat Indonesia dapat merasakan dampak dan manfaatnya secara optimal.
“DIPA kementerian lembaga dan daftar alokasi transfer ke daerah tahun 2025 diharapkan dapat segera diselesaikan dan dilaksanakan sehingga pada awal tahun masyarakat dan perekonomian dapat langsung merasakan manfaatnya secara maksimal,” tutur Sri Mulyani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan total pagu anggaran untuk Kementerian Pertanian pada tahun 2025 sebesar Rp 29,37 triliun. Dia mengatakan total ini juga termasuk tambahan anggaran sebanyak Rp 21,47 triliun. Amran Sulaiman berujar sebagian dari anggaran ini akan difokuskan untuk mendukung swasembada pangan yakni sebesar Rp 23,61 triliun.
Dia mengatakan program swasmbada ini akan mengoptimalkan lahan atau oplah yang masuk pada intensifikasi. Sementara itu, lanjut Amran Sulaiman, untuk cetak sawah baru masuk pada tahap ekstensifikasi.
Dia mengungkapkan pengerjaan cetak sawah dan oplah wacananya akan dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Amran Sulaiman menyebutkan daerah ini di antaranya Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan.
Amran Sulaiman mengklaim kementeriannya telah membentuk brigade swasembada pangan yang berisi 15 petani milenial untuk mengolah lahan sebesar 200 hektare. “Kami akan berikan hibah perlengkapan mekanisasi, benih, pupuk sampai pendampingan dengan total anggaran sebesar Rp3 miliar per brigade,” kata Amran Sulaiman dalam keterangan resmi pada Rabu, 11 Desember 2024.
Dia menargetkan, program yang dibuat Kementan ini dapat meningkatkan produksi pertanian Indonesia pada 2025. Amran Sulaiman menyebutkan sasaran ini adalah produksi padi sebanyak 32,83 juta ton.
“Kami juga mengejar produksi jagung dan komoditas strategis lainya. Kami optimistis program swasembada seperti yang tertuang pada visi besar Bapak Presiden dapat kami wujudkan dalam waktu cepat,” tutur dia.