Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Anjasmara Bela Istri yang Alami Body Shaming, Intip Jenis Bully

Aktor Anjasmara menepati janjinya untuk mengadukan salah satu netizen yang berkata kasar tentang istrinya, Dian Nitami. Intip bentuk-bentuk bullying.

3 Januari 2019 | 12.55 WIB

Dian Nitami dan Anjasmara. Instagram.com/@bu_deedee
Perbesar
Dian Nitami dan Anjasmara. Instagram.com/@bu_deedee

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Anjasmara menepati janjinya untuk mengadukan salah satu netizen yang berkata kasar tentang istrinya, Dian Nitami. Sebuah akun @corissa.putrie berkomentar pedas tentang Dian Nitami. Akun itu mengatakan Dian memiliki hidung yang jelang. "Melar banget, jempol kaki juga bisa masuk," kata akun itu. Akun tersebut bahkan menyarankan agar Dian melakukan operasi. "Katanya artis, masa duti buat perbaiki hidung, tidak ada duit..waduh," tambah akun tersebut.

Baca: Spot Keren Anjasmara Saat Yoga, Bali - Amerika - Dubai - India

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Anjasmara resmi melaporkan pembully tersebut ke Polres Jakarta Selatan pada Rabu, 2 Januari 2019. Anjasmara melaporkan netizen yang diketahui bernama Corissa, atas dasar komentar body shaming terhadap Dian di Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain body shaming yang mengejek bentuk tubuh seseorang, berikut adalah 3 hal yang termasuk dalam body shaming menurut psychcentral dan society.

1. Penilaian atas pakaian yang dipakai
Sebagian orang mungkin memiliki sifat dan pemikiran yang tertutup. Hal ini yang kemudian dapat menciptakan kesan body shamming atau mengkotak-kotakan seseorang yang menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan kebiasaan mereka. Sebagai contoh, mereka yang terbiasa menggunakan baju tertutup dan rapih akan menghakimi mereka yang menggunakan kaos bahkan baju tidak berlengan.

2. Penilaian atas penggunakan make up
Menggunakan make up tentunya telah menjadi trend di kalangan wanita. Selain digunakan untuk memoles wajah agar terlihat lebih menarik, make up juga dilakukan sebagian orang sebagai hobi. Paradigma masyarakat khususnya tentang penggunaan make up-lah yang kemudian menciptakan kesan body shaming. Secara tidak langsung, teguran atas penggunaan make up yang terlalu berlebihan dan pembatasan terhadap anak muda untuk menggunakannya dapat dimasukan sebagai kategori body shaming.

Baca: Dian Nitami Dibully, Anjasmara Lapor ke Polisi

3. Penilaian atas wanita cantik
Hal ini mungkin terdengar sangat umum dibicarakan, bahwa wanita cantik pasti tidak pintar. Pemikiran tersebut selalu terbesit karena kebayakan orang hanya terfokus pada penampilan luar seseorang. Padahal, penampilan luar tidak memiliki hubungan dengan penampilan dalamnya. Maka dari itu, sebuah ungkapan “Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya,” juga digunakan sebagai salah satu cara untuk mencegah body shamming.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | PSYCHCENTRAL | SOCIETY.COM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus