Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cegah Virus Corona, Sebab IDI Tak Anjurkan dan Larang Empon-empon

IDI tidak melarang atau menganjurkan empon-empon untuk menangkal virus corona. Ini sebabnya.

6 Maret 2020 | 08.32 WIB

Ilustrasi kunyit. Unsplash.com/Chinch Le Duc
Perbesar
Ilustrasi kunyit. Unsplash.com/Chinch Le Duc

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kekhawatiran terhadap wabah virus corona membuat empon-empon diminati banyak orang karena adanya klaim minuman racikan bumbu dapur ini mampu melawan virus tersebut. Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih menyatakan IDI tidak melarang dan juga tidak menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi empon-empon atau rimpang-rimpangan yang biasa dibuat jamu untuk menjaga daya tahan tubuh menangkal virus corona baru COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Empon-empon hukumnya mubah. Tidak dilarang, tidak juga diwajibkan. Tapi kalau didalilkan untuk COVID-19 itu yang saya tidak setuju," kata Daeng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Spesialis paru dari IDI yang juga tergabung dalam Satgas COVID-19 dr. Erlina Burhan Sp.P(K) mengakui bahwa empon-empon yang terdiri dari jahe, kunyit, temulawak, dan lainnya memiliki kandungan antioksidan yang sangat baik untuk tubuh. Namun, dia mengingatkan agar masyarakat tidak meracik empon-empon secara sembarangan tanpa memiliki pengetahuan bagaimana membuat minuman berkhasiat dari rimpang-rimpangan tersebut.

"Sebetulnya kalau dari sisi farmakologi tradisional memang ada mengandung antioksidan, baik untuk tubuh. Tapi kita perlu berpikir kalau tidak bisa mengolahnya, campuran airnya berapa, suhunya berapa, dikhawatirkan bukan antioksidan yang terbentuk, tapi oksidan," ucapnya.

Erlina menganjurkan agar masyarakat mengonsumsi obat-obatan tradisional yang sudah terstandar daripada mengolahnya sendiri. Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Prof. dr. Zubairi Djoerban Sp.PD(K) menyampaikan hanya lima hal yang perlu dilakukan oleh setiap orang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Lima hal tersebut di antaranya berolahraga minimal 150 menit seminggu, makan sayur, istirahat cukup, stop rokok, dan stop alkohol. Orang dewasa usia 18-40 tahun membutuhkan waktu tidur tujuh sampai delapan jam setiap hari. Sementara waktu tidur lansia semakin sedikit, yaitu hanya enam jam per hari.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus