Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan sekaligus Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 Tjandra Yoga Aditama mengatakan program Cek Kesehatan Gratis bisa menjadi momentum memperkuat layanan kesehatan di daerah, utamanya wilayah terpencil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena ini program dari presiden untuk cek kesehatan untuk keluarga, masyarakat, ini juga bisa menjadi alat agar pelayanan kesehatan diperkuat dari waktu ke waktu," ujar Tjandra di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah memulai secara serentak program Cek Kesehatan Gratis yang menjadi salah satu program prioritas Kabinet Merah Putih pada Senin 10 Februari 2025. Pada hari peluncuran, hampir seluruh menteri meninjau langsung pelaksanaan program.
Program tersebut menyasar seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali, sebagai langkah penguatan promotif dan preventif.
Tjandra memandang kendati Cek Kesehatan Gratis ini adalah langkah positif untuk memperbaiki kesehatan masyarakat, tidak semua puskesmas di Indonesia memiliki dokter atau tenaga kesehatan yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Maka dari itu, kata dia, program ini harus diiringi dengan upaya untuk memperkuat infrastruktur kesehatan di seluruh puskesmas di Indonesia, agar dapat melayani seluruh lapisan masyarakat.
Tjandra berharap agar program ini tidak hanya mendorong masyarakat untuk melakukan cek kesehatan, tetapi juga dapat menjadi katalis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas. "Jadi karena ini program dari pemerintah dari presiden, maka saya berharap selain ini membuat masyarakat mau melakukan cek, tapi juga di sisi lain memperkuat supaya tenaga dan layanan kesehatan yang ada di puskesmas itu dilengkapi," kata dia.
Tjandra menekankan bahwa program cek kesehatan gratis ini bertujuan untuk mencakup seluruh penduduk Indonesia. Oleh karena itu, pemerataan tenaga kesehatan dan sarana prasarana di puskesmas harus menjadi prioritas. "Jadi harusnya semua bisa ter-cover dengan program ini. Artinya, tenaga dan sarana prasarana di Puskesmas sekaligus juga dibenahi," kata dia.